Majunya ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan suatu perkembangan yang memberikan akses terhadap perubahan kehidupan
masyarakat, berbagai permasalahan yang ada dapat dipecahkan dengan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan ini juga membawa mayarakat kedalam
persaingan global yang semakin ketat, sehingga memaksa suatu bangsa harus
berusaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar
mampu berperan dalam persaingan global.
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan, sangat penting dalam proses peningkatan sumber daya
manusia. Program sekolah dilaksanakan secara teratur dan sistematis, dengan
sarana dan prasarana yang memadai serta peran guru sebagai pembimbing akan
menghasilkan pemahaman dan penalaran yang cepat bagi siswa dalam pengambilan
keputusan. Keberhasilan tentunya juga sangat ditentukan oleh berbagai faktor
salah satunya harus ada keterkaitan antar komponen pembelajaran yaitu: tujuan,
metode, media, materi, dan evaluasi pembelajaran.
IPA merupakan
ilmu pengetahuan yang perlu dikuasai dalam upaya peningkatan sumber daya
manusia dan merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting
dalam pendidikan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik
untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara
ilmiah
Berdasarkan
wawancara terhadap guru dan beberapa siswa di SD Negeri 1 Pengkol, bahwa mata
pelajaran IPA khususnya fisika dianggap satu pelajaran yang sulit dipahami.
Memang untuk dapat memahami ilmu fisika dengan baik diperlukan kemampuan
matematis, analisis, dan abstraksi.
Berbagai
alat peraga yang dimiliki sekolah saat ini memang sudah cukup memadai. Namun ada
beberapa kendala yang dihadapi, antara lain sulitnya memanajemen kegiatan
pembelajaran dimana dengan banyak siswa dan berbagai alat peraga yang perlu
penjelasan dalam penggunaannya. Sekarang fisika bukanlah ilmu pelajaran yang
mustahil untuk dimodivikasi sedemikian rupa dalam pembelajaran agar lebih
efektif.
Sebagai
guru yang akan mentransfer pengetahuan kepada siswa kiranya harus mampu melakukan
pembaharuan pembelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, pada
umumnya guru menggunakan media lama sehingga tidak ada perubahan atau kemajuan
dalam pembelajaran. Sebagai guru yang profesional, seorang guru diharapkan
dapat meningkatkan kualitas dan lebih inovatif dalam usaha untuk melengkapi
materi pelajaran yang akan disajikan di kelas, maka guru sebaiknya mempelajari
media pendidikan berbasis komputer (Prasetyo, 2007:2). Salah satu bentuk
pembaharuan pembelajaran adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang
efektif, menarik dan bermakna bagi peserta didik. Selain itu, bila media
dirancang dan dibuat dengan baik makin baik pula media itu dalam menjalankan
fungsinya sebagai penyalur pesan, untuk topik-topik tertentu media dapat lebih
baik daripada guru dalam menyampaikan pesan, makin baik medianya makin kecil
distorsinya dan makin baik pesan itu diterima siswa (Wibawa & Mukti, 1991:7).
Media
pembelajaran bermanfaat untuk melengkapi, memelihara dan bahkan meningkatkan
kualitas dan proses pembelajaran yang sedang berlangsung, penggunaan media
dalam pembelajaran akan meningkatkan hasil belajar, meningkatkan aktivitas
siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa. Ketepatan penggunaan media
pembelajaran tidak terlepas dari pemahaman kita terhadap ragam dan
karakteristik media tersebut.
Berkaitan
dengan pemilihan media ajar, para ahli memberikan pandangan bahwa belajar
dengan menggunakan indera ganda ( pandang dan dengar ) akan memberikan
keuntungan bagi siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Media ajar
multimedia dipandang dapat mengarahkan pengalaman belajar siswa dari abstrak ke
konkret, serta menampilkan stimulus pandang dan stimulus dengar sehingga hasil
belajar akan meningkat. Media ajar multimedia mempresentasikan materi dalam
bentuk teks, gambar, audio, video, animasi serta menggabungkan link dan tool yang memungkinkan siswa beriteraksi dengan bahan ajar
tersebut. Multimedia merupakan salah satu dari media pembelajaran dengan
bantuan komputer yang sering disebut sebagai Computer Assisted Intruction
(CAI), yang didefinisikan menurut Hick dan Hyde (Ismaniati, 2001:22) yaitu
media pembelajaran dimana si belajar berhadapan dan beriteraksi secara langsung
dengan komputer. Interaksi tersebut terjadi secara individual, dengan adanya link dan tool memungkinkan siswa untuk memilih materi yang kurang
dimengerti.
Berdasarkan
observasi di Sekolah Dasar Negeri 1
Pengkol, yang memiliki 14 perangkat komputer
ternyata pemanfaatan yang digunakan dalam pembelajaran masih jarang. Hal ini
terlihat bahwa laboratorium tersebut digunakan hanya untuk kegiatan mulok TIK, pemanfaatan
untuk mata pelajaran lain belum dilakukan, karena bahan ajar yang dapat
dijalankan dengan komputer belum tersedia. Jika ada hanya berbentuk video
pembelajaran yang cukup ditampilkan dengan media televisi atau proyektor di mana
siswa hanya dapat melihat dan mendengar materi yang disajikan tanpa adanya
interaksi. Seharusnya dengan adanya mulok TIK setidaknya siswa sudah mampu
menjalankan program komputer atau media ajar yang berbasis komputer. Maka media
yang mampu memaksimalkan kemampuan siswa dan merangsang siswa agar lebih aktif dalam
memahami suatu pembelajaran sangat diperlukan. Salah satu
media yang dapat digunakan yaitu pemanfaatan teknologi multimedia yang sering
disebut media pembelajaran multimedia
interaktif. Media ini mampu membantu siswa melakukan
pembelajaran secara mandiri, dengan menu-menu yang di desain sedemikian rupa
sehingga memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih materi yang hendak
dipelajari khususnya dalam pelajaran IPA topik pesawat sederhana. Materi
pesawat sederhana memerlukan informasi yang harus disampaikan melalui gambar maupun video tentang hal-hal yang
bersangkutan dengan kegiatan sehari-hari yang tidak mudah bila dalam
pembelajaran hanya disampaikan melalui ceramah maupun buku teks. Multimedia
interaktif ini dapat menjadi media pembelajaran yang
tidak hanya melibatkan sisi kognitif dan afektif anak tetapi juga psikomotor.
Media
interaktif ini diharapkan dapat menemukan pola yang lebih efektif dalam
pembelajaran, sehingga setiap materi pembelajaran dapat disajikan sedemikian
rupa dan diharapkan lebih menarik, efektif dan melekat, serta hasilnya dapat
diterapkan pada setiap mata pelajaran. Khususnya dapat memenuhi kebutuhan media
ajar di SD Negeri 1 Pengkol untuk memaksimalkan pemanfaatan laboratorium komputer
yang ada, sehingga penggunaannya dapat diterapkan pada pembelajaran selain
ekstrakurikuler komputer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar