1. Definisi Belajar
§ Belajar adalah proses perubahan perilaku yang dicapai individu melalui interaksi dengan lingkungan.
Contoh :
Dodi seorang murid SD, dia berusaha untuk membuat ketrampilan dengan mencoba membuat pesawat terbang dari kertas. Dia membuat sesuai dengan petunjuk yang ada di buku, baik ukuran dan cara melipatnya. Setelah selesai, mainan tersebut dicoba diluncurkan tetapi tidak terbang dan pesawat jatuh. Kemudian Dodi mengulangi membuat mainan tersebut dengan lebih cermat memperhatikan ukuran dan cara melipatnya dan mencoba berulang kali hingga Dodi akhirnya dapat menguasai teknik membuat mainan pesawat terbang dengan baik bahkan tanpa membaca buku.
→ Perubahan perilaku pada Dodi terhadap lingkungan merupakan proses dari belajar, meliputi :
- Pengetahuan tentang proses membuat pesawat terbang.
- Ketrampilan cara membuatnya.
- Sikap menyenangi terhadap cara-cara membuat mainan pesawat terbang dari kertas.
§ ”Belajar adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya.” (Anita E. Wool Folk, 1995 : 196)
§ ”Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan.” (Garry & Kingsley, 1970 : 15)
§ Tidak semua perubahan perilaku merupakan hasil belajar, perilaku yang bukan hasil belajar adalah :
a. Kecenderungan Perilaku Instinktif
Perilaku ini adalah pola respon yang dibawa sejak lahir dan sudah dimiliki individu secara relatif dan diperoleh tidak melalui proses belajar. Misalnya, gerak mata jika kena cahaya, bayi mengisap tetek ibu. Kecenderungan mengisap tetek ibu adalah perilaku instinktif. Tetapi jika ibu menyusui dari botol maka ketrampilan mengisap botol terbentuk dari proses pembiasaan jadi merupakan perilaku hasil belajar bukan perilaku instinktif.
b. Kematangan
Kematangan adalah perubahan perilaku yang dicapai pada tahap perkembangan tertentu yang timbul dari dalam individu dan bukan disebabkan oleh campur tangan lingkungan atau pengaruh latihan. Kematangan dapat diartikan pula kesiapan organ fisik maupun psikis untuk menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Contoh, kesiapan berenang pada bebek dan terbang pada burung. Yellon dan Weinstein (1977 : 26) mengartikan kematangan adalah perilaku yang lebih merupakan hasil pertumbuhan fisik dan perubahan biologis daripada hasil pengalaman. Perilaku ini disebutnya perilaku pilogenetik. Sedangkan perilaku belajar disebabkan karena pengalaman disebut peilaku ontogenetik. Proses belajar manusia baik kemampuan fisik, psikis maupun sosial akan bergantung kepada perpaduan kematangan dan pengalaman yang akan menghasilkan kesiapan belajar.
c. Perilaku Keadaan Sementara
Perubahan perilaku yang sifatnya sementara, seperti keletihan atau kekuatan karena pengaruh obat-obat tertentu, bukanlah hasil belajar. Keletihan merupakan kondisi yang memperlemah ketrampilan. Keletihan yang sifatnya sementara lambat laun akan hilang dan jika hilang ketrampilan dan efisiensi tindakan akan kembali normal. Demikian pula dengan obat-obatan.
2. Bimbingan Belajar
· Bimbingan belajar yaitu proses bantuan yang diberikan kepada individu (murid) agar dapat mengatasai masalah-masalah yang dihadapinya dalam belajar sehingga setelah melalui proses perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan.
· Peran Guru dalam hal ini adalah membantu murid dalam mengenal,menumbuh dan mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan ketrampilan, serta dalam rangka menyiapkan kelanjutan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
· Tujuan Bimbingan di SD
1. Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, tertuma dalam mengerjakan tugas dalam mengembangkan keterampilan serta dalam bersikap terhadap guru.
2. Menumbuhkan disiplin belajar dan terlatih, baik secara mandiri maupun berkelompok.
3. Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pribadi.
· Guru dituntut memberikan pelayanan kepada murid secara individu atau perorangan, disampiang memperhatikan kelompok kelas secara keseluruhan.
· Untuk melihat kriteria keberhasilan belajar murid, guru seyogyanya mampu melakukan evaluasi (penilaian) berdasarkan orientasi (tinjauan) dalam segi
- Tujuan sesuai rumusan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), maka akan ditemukan kualifikasimurid sebagai berikut :
1. Murid yang benar-benar dapat dinilai mengauasai pelajaran yang ditunjukan oleh angka prestasi yang tinggi (Qualified Students)
2. Murid yang benar-benar dapat dinilai cukup mengauasai pelajaran yang ditunjukan oleh angka prestasi yang sedang (Relatively Students)
3. Murid yang benar-benar dapat dinilai tidak atau belum mengauasai pelajaran yang ditunjukan oleh angka prestasi yang berada di bawah ukuran batas lulus (Unqualified Students)
- Kapasitas (tingkat kecerdasan dan bakat) siswa sendiri untuk belajar dalam bidang studitertentu, akan ditemukan kualifikasi siswa sebagai berikut :
1. Murid yang prestasinya lebih tinggi dari apa yang diperkirakan berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya (Overachievers)
2. Murid yang prestasinya memang sesuai dengan apa yang diperkirakan (Estimated, predicted) berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya
3. Murid yang prestasinya ternyata lebih rendah dari apa yang diperkirakan berdasarkan hasil tes kemampuan belajarnya (Underachievers)
- Berdasarkan waktu yang ditetapkan (Time alllowed) untukmenyelesaikan sesuatu program belaja, maka akan kita temui kualifikasi siswa sebagai berikut :
- Murid yang ternyata dapat menyelesaikan pelajaranatas pekerjaan lebih cepat dari waktu yang disediakan untuk menyelesaikan pelajaran tersebut.
- Murid yang dapat menyelesaikan pelajaran atau pekerjaan memang tepat sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan (siswa normal)
- Murid yang ternyata tidak dapat menyelesaikan pelajaran atau pekerjaan berdasarkan waktu yang telah ditetapkan (Slow leaners); siwa lambat.
- Dengan menggunakan norm referenced (PAN) dimana prestasi seorang siswa dibandingkan dengan prestasi siswa lainnya (baik temannya sekelompok di tempat yang sama maupun di tempat lain), maka kita akan menemukan kategorisasi siswa sebagai berikut ;
1. Murid yang prestasi belajarnya selalu berada di atas nilai rata-rata prestasi kelompoknya (Higher groups)
2. Murid yang prestasi belajarnya selalu di sekitar rata-rata (Mean) dari kelompoknya sama (Averages).
3. Murid yang prestasinya selalu berada di bawah nilai rata-rata prestasi kelompoknya (Lowers groups).
· Dari kriteria keberhasilan belajar murid di atas, hendanya guru memperoleh gambaran tentang murid. Sehingga Guru akan lebih terampil dalam menangani murid-murid khususnya bagi mereka yang benar-benar memerlukan perhatian khusus dalam proses pembelajarannya sehari-hari.
5.Faktor-faktor penyebab masalah belajar murid di sekolah dasar
- Penguasaan bahasa
- Kemauan
- Rasa rendah hati atau tidak PD
A) Faktor – faktor internal ( factor – factor yang barada pada diri murid itu sendiri )
antara lain
1) Gangguan fisik seperti kurang berfungsi organ – organ badan, alat bicara,
2) Ketidak kleseimbangan mental ( adanya gangguan pada fungsi mental )
3) Kelemahan emosional seperti merasa tidak aman,kurang bisa menyesuikan diri ( mara djusment )
4) Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasan dan sikap yang salah
B). Faktor eksternal ( factor-faktor yang timbul dari luar indifidu )
1) Sekolah, antara lain
· Sifat kurikulum yang kurang fleksibel
· Terlalu berat beban belajar ( murid ) dan atau mengajar ( guru )
· Metode belajar yang kurang memadai
· Dll
2) Keluarga antara lain
· Keluaraga tidak utuh atau kurang harmonis
· Keadaan ekonomi
· Sikap orang tua yang tidak memperhatikan
6. Upaya membantu murid dalam mengatasi belajar
a) Pengajaran perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyenbuhkan atau membetulkan pengajaran yang membuat menjadi lebih baik.Dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan dalam proses dan hasil belajar mereka.
b) Kegiatan pengayaan
Kegiatan pengayaan termasuk suatu bentuk layanan yang diberikan kepada atau beberapa orang murid yang sangat cepat belajar.
c) Peningkatan motivasi belajar
a) Memprjelas tujuan – tujuan belajar.
b) Menyesuaikan belajar dengan bakat,kemampuan dan minat murid
c) Meningkatkan suasana bpengajaran yang matang, merangsang dan menyenangkan.
d) Membarikan hadiah ( penguatan )dan hukuman (hukuman yang bersifat bimbingan )
e) Menciptakan hubungan tang harmonis antara guru dangan murid
f) Menghindari tekanan – tekanan yang tidak menentu seperti suasana tang menakutkan
g) Melengkapi sumber dan peralatan belajar
h) Mempelajari hasil belajar yang diperoleh
d) Peningkatan keterampilan belajar
Prosedur yang dapat dilakukan
· Membuat catatan waktu guru mengajar
· Membuat ringkasan dari bahan yang dibaca
· Mengerjakan latihan – latihan soal
e) pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik
sikap dan kebiasaan belajar yang baik tidak tumbuh secara kebetulan, melainkan seringkali perlu ditumbuhkan melalui bantuan yang terencana guru – guru dan orang tua murid,untuk itu murid hendaknya dibantu dengan hal :
1) menentukan motif – motif yang tepat dalam belajar
2) memelihara kondisi badan yang baik
3) mengatur belajar baik disekolah atau dirumah
4) memilih tempat belajar yang baik
5) membaca secara baik dan sesuai kebetulan
6) tidak segan – segan bertanya untuk hal – hal yang tidak diketahui
selain diatas ada juga yang dapat dilakukan oleh guru
1) membantu murid menyusun rencana yang baik.rencan ini membuat pokok atau subpokok bahasan yang akan dipelajari, tujuan yang akan dicapai.
2) Membantu murid mengihuti belajar mengajar didalam kelas.
3) Melatih murid membaca cepat
4) Melatih murid untuk dapat mempelajari buku pelajaran secara efisien dan efektif
5) Membiasakan murid – murid mengerjakan tugas secara teratur, bersih dan rapi
6) Membantu murid menyusun jadwal belajar dan mematuhi jadwal yang disusun
7) Membantu murid agar berkembang secara wajar dan sehat
Evaluasi
1. Menurut Anita E. Wool Folk, 1995 : 196, Belajar adalah proses perubahan perilaku sebagai hasil dari .................
- Belajar c. Latihan
- Pengalaman d. Ketrampilan
2. Di bawah ini perilaku yang bukan hasil belajar, kecuali...................
- Kecenderungan perilaku instinksif
- Kematangan
- Ketrampilan
- Perilaku keadaan sementara
3. Perilaku belajar yang disebabkan pengalaman disebut.....................
- Psikogenetik c. Ontogenetik
- Pilogenetik d. Ornitogenetik
4. Seorang bayi yang mengedipkan mata jika kena cahaya, adalah perilaku...............
- Pilogenetik c. Instruktif
- Instinktif d. Reflek
5. Belajar adalah proses tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau dirubah melalui praktek dan latihan, adalah pendapat dari....................
- Garry Q Kingsley c. Yellon
- Anita E. Wool Folk d. Weinstein
6. Perilaku kematangan yang merupakan hasil pertumbuhan fisik dan perubahan biologis daripada pengalaman disebut.......................
- Pilogenetik c. Fisiogenetik
- Ontogenetik d. Biogenetik
Kunci Jawaban
B, C, C, B, A, A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar