Pendahuluan
biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan proses kehidupan di alam. Banyak teori-teori yang mengemukakan asal-usul makhluk hidup, tetapi dalam bahan belajar ini hanya akan dibahas ciri-ciri atau karakteristik makhluk hidup dan peran makhluk hidup dalam kelangsungan atau keberadaan alam.
Di alam kita menjumpai banyak sekali keberagaman makhluk hidup, dari yang kasat mata hingga yang tidak kasat mata. Dari yang hidup di samudera yang dalam hingga yang hidup di padang pasir yang gersang. Dari yang menguntungkan kehidupan manusia karena menjadi sumber makanan hingga yang membawa petaka penyakit dan menimbulkan kematian.
Benda mati dan makhluk hidup memiliki persamaan yaitu berasal dari hal yang mendasar ialah materi dan energi. Beberapa pakar biologi mengatakan bahwa hidup adalah suatu cara untuk mendapatkan materi dan energi. Hidup adalah mempertahankan pertumbuhan dann perkembangan sehingga dapat melakukan reproduksi. Hidup adalah bagaimana suatu makhluk hidup beradaptasi terhadap perubahan lingkungannya, sehingga dapat mempertahankan keberadaan jenisnya.
Setelah mempelajari modul ini, secara khusus Anda diharapkan dapat :
1.
Menjelaskan kembali organ tumbuhan.
2.
Menjelaskan proses fisiologi pada organ tumbuhan.
3.
Menjelaskan dasar klasifikasi tumbuhan
4.
Menjelaskan dasar klasifikasi hewan
5.
Menjelaskan organ tubuh hewan
6.
Menjelaskan proses fisiologi pada tubuh hewan
7.
Mendeskripsikan sistem organ tubuh manusia
Melalui bahan Belajar pada Unit 4, Anda akan mempelajari beberapa makhluk hidup. Untuk membantu Saudara dalam memahami makhluk hidup maka akan disajikan pembahasan sebagai berikut :
1.
Kegiatan belajar Sub Unit 1 membahas tentang tumbuhan
2.
Kegiatan belajar Sub Unit 2 membahas tentang hewan
3.
Kegiatan belajar Sub Unit 3 membahas tentang manusia
Agar Saudara memperoleh hasil yang maksimal dalam mempelajari bahan belajar mandiri ini, ikuti petunjuk belajar berikut ini :
1.
bacalah dengan cermat bagian pendahuluan bahan belajar mandiri ini, hingga Saudara memahami apa dan bagaimana mempelajari bahan belajar mandiri ini;
2.
bacalah bagian demi bagian, temukan kata-kata kunci dan kata-kata yang baru. Carilah kata-kata sulit tersebut dalam kamus atau daftar kata-kata sulit;
3.
pelajari pengertian demi pengertian dari isi modul ini melalui pemahaman sendiri, bertukar pikiranlah dengan sesama mahasiswa atau teman guru;
4.
terapkan karakteristik makhluk hidup, anatomi, fisiologi dan klasifikasi tumbiuhan, serta anatomi, fisiologi dan klasifikasi hewan dalam situasi lain yang mungkin anda temukan dalam kejadian sehari-hari;
5.
mantapkan pemahaman Saudara melalui diskusi dalam kelompok.
Unit 4
Selamat Belajar!
Subunit 1
T u m b u h a n
Pengantar
umbuhan memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan dan keseimbangan kehidupan di dunia ini. Tumbuhan hijau, misalnya memiliki peran sangat sentral didalam menyediakan makanan bagi dirinya sendiri dan bagi makhluk hidup lain dengan kemampuannya mengadakan fotosintesis. Melalui proses fotosintesis, tumbuhan juga menghasilkan oksigen yang digunakan oleh makhluk hidup untuk bernapas. Tumbuhan yang tidak berhijau daun, juga memiliki peranan penting dalam khidupan. Di dalam ekosistem, jamur saprofit berperan di dalam menguraikan zat organik yang terdapat pada sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati menjadi zat anorganik, dan mengembalikannya kepada lingkungan abiotik.
Mengingat pentingnya peran tumbuhan seperti diuraikan di atas, maka penguasaan konsep-konsep dasar tentang tumbuhan berkaitan dengan sifat morfologis, anatomis dan fisiologis, serta keanekaragaman tumbuhan menjadi penting untuk diketahui.
Setelah mempelajari sub unit ini, Saudara diharapkan dapat menguasai konsep-konsep penting tentang tumbuhan, dan dapat mengaplikasikan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
1.
menjelaskan kembali organ-organ utama tumbuhan;
2.
menjelaskan fungsi organ-oragan tumbuhan;
3.
menjelaskan proses tumbuh pada tumbuhan;
4.
menjelaskan proses gerak pada tumbuhan;
5.
menjelaskan proses bernapas pada tumbuhan;
6.
menjelaskan proses fotosintesis pada tumbuhan;
7.
menjelaskan dasar-dasar klasifikasi tumbuhan;
A. Organ Pada Tumbuhan
Pada umumnya tumbuhan, terutama tumbuhan tingkat tinggi memiliki organ utama seperti akar, batang, dan daun. Organ tumbuhan tersebut pada beberapa jenis tumbuhan mengalami modifikasi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidupnya dalam keadaan lingkungan yang tidak sesuai. Selain mengalami modifikasi, ada pula organ yang terbentuk menyimpang dari kerangka umum.
1. Akar
Akar tidak beruas atau berbuku. Fungsi akar adalah untuk menegakkan berdirinya tumbuhan, menyerap air serta garam-garam mineral dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kehidupannya. Agar air dan mineral dapat terserap dalam jumlah yang cukup, maka akar memerlukan permukaan yang sangat luas. Akar juga berfungsi menyalurkan air dan garam-garam mineral ini ke batang dan daun.
Akar mempunyai titik tumbuh pada bagian ujungnya. Pada titik tumbuh ini terdapat titik vegetasi yang lunak. Karena itu akar dilindungi oleh calyptra (tudung akar), sehingga dapat melindungi akar saat harus menembus dan menerobos tanah yang mempunyai partikel yang sangat keras.
Di belakang titik tumbuh terdapat daerah meristematik dengan sel-sel yang dalam keadaan membagi diri. Di belakang daerah meristematik terdapat daerah tumbuh memanjang. Pada daerah ini terdapat rambut-rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
Pada sebagian besar kecambah dikotil, akar pertama (akar primer) bertambah besar dan tumbuh ke bawah, kemudian tumbuh cabang-cabang lateral sepanjang akar primer. Adanya akar primer dan akar lateral merupakan sistem perakaran tunggang.
(a) (b)
Gambar 4.1.
(a) Akar tunggang, (b) Akar serabut
Pada monokotil akar primer biasanya sangat pendek umurnya. Pada tempat tumbuhnya akar primer ini akan tumbuh banyak sekali akar adventif. Akar adventif dan cabang-cabangnya mempunyai diameter dan panjang yang sama membentuk sistem perakaran serabut. Biasanya sistem perakaran serabut tidak menembus tanah terlalu dalam sehingga tumbuhan monokotil kurang kuat untuk menahan erosi tanah.
2. Batang
Batang berfungsi untuk membentuk dan menyangga daun. Batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas, berbeda dengan daun yang mempunyai pertumbuhan terbatas, dan akhirnya ditinggalkan. Pada ujung batang terdapat titik vegetatif yang meristematik dan mempunyai kemampuan untuk terus menerus membentuk sel baru. Di bawah daerah meristematik terdapat daerah pertumbuhan memanjang.
Daun dibentuk oleh batang secara eksogen (dari bagian luar) dan secara akropetal, artinya yang paling tua ada di bawah dan paling muda ada di atas. Daerah pada batang yang menumbuhkan daun disebut nodus, sedangkan daerah antara dua nodus disebut internodium (ruas).
3. Daun
Daun sebenarnya adalah batang yang telah mengalami modifikasi yang kemudian berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel dan jaringan seperti yang terdapat pada batang. Daun berfungsi untuk membuat makanan, berbentuk pipih lebar, agar dapat melaksanakan tugas utamanya yaitu melaksanakan fotosintesis seefektif mungkin.
Gambar 4.2.
Bagian-bagian daun
Bagian daun yang menempel pada batang disebut pangkal daun. Daun dapat mempunyai tangkai daun (petiolus) atau tidak. Bagian yang pipih dan lebar disebut helaian daun (lamina). Daun pada dikotil mempunyai helaian yang lebar dan menempel pada batang dengan menggunakan tangkai. Sementara pada monokotil tidak mempunyai tangkai. Pada tumbuhan monokotil, pangkal daun pipih, lebar dan membungkus batang. Bagian ini disebut pelepah daun seperti yang terdapat pada daun pisang, rumput, dan tebu.
Bila daun hanya mempunyai satu helai daun pada tangkainya disebut daun tunggal, seperti pada daun mangga. Bila terdapat lebih dari satu helai daun pada tangkainya, maka disebut daun majemuk, seperti daun pohon turi.
Ada banyak variasi dalam daun, misalnya ada yang mempunyai rambut, bergerigi, bersisik, dan lain-lain.
Antara epidermis atas dan epidermis bawah daun terdapat jaringan parenchim yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Antara sel-selnya terdapat rongga udara yang berfungsi untuk meningkatkan pengambilan karbondioksida dan pengeluaran oksigen pada waktu fotosintesis. Pada daun terdapat ikatan pembuluh yang mebentuk jaringan pembuluh pada daun. Pembuluh ini berfungsi untuk mengalirkan air dan bahan terlarut ke tempat fotosintesis dan membawa hasil fotosintesis. Biasanya pada epidermis bawah terdapat banyak stomata (mulut daun) yang merupakan tempat masuknya karbondioksida dan tempat keluarnya oksigen dan uap air. Untuk jelasnya anda perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 4.3.
Struktur anatomi daun
Kegiatan
Tujuan :
1.
Mengamati struktur jaringan daun
2.
Memahami hubungan antar jaringan dan mengetahui fungsi tiap jaringan daun
Alat dan Bahan :
1.
Air
2.
Preparat daun
3.
Silet
4.
Mikroskop
5.
Object glass
6.
Cover glass
Cara kerja :
1.
Buatkan irisan melintang daun Rhoeodiscolor setipis mungkin, lalu letakan di kaca preparat (object glass) dan tetesi air, tutup dengan cover glass.
2.
Lakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop dan gambarkan setiap jaringan yang terlihat.
Hasil Pengamatan dan Diskusi
1.
Setelah membuat gambar struktur jaringan, bagaimana bentuk stomata, sebutkan dan diskusikan jaringan lain yang ditemukan.
2.
Melalui stomata berlangsung proses transpirasi, sebutkan maccam transpirasi pada tumbuhan.
Untuk lebih memahami pembahasan di atas, cobalah jawab pertanyaan di bawah ini :
1.
Sebutkan perbedaan daun monokotil dengan dikotil
2.
Sebutkan sel-sel penyusun mulut daun
3.
Terangkan proses yang berlangsung pada berkas pembuluh angkut di daun
4.
Sebutkan jaringan utama mesofil daun
Sebagai pedoman pemahan anda dari pertanyaan tersebut, perhatikan rambu-rambu jawaban berkut:
1.
Daun monokotil umumnya memiliki tulang daun yang melengkung, dan sejajar. Untuk daun dikotil uumnya memiliki tulang daun yang menyirip dan menjari
2.
Stomata umumnya terdiri dari sel penutup berkhlorofil dan sel tetangga (neben sel)
3.
Pembuluh angkut pada daun terdapat pada tulang daun, xilem terletak sebelah atas menghadap ke jaringan palisade berupa rongga agak besar dan berdinding tebal. Sedangkan floem, terdiri atas sekelompok sel sebelah bawah xilem. Tulang daun ini merupakan kelanjutan dari dari tangkai daun dan batang ketika transportasi air dan zat hara.
4.
Mesofil daun merupakan susunan jaringan yang terdapat antara epidermis bawah dan atas. Tersusun atas jaringan palisade, dan jaringan spon, juga mengandung berkas pembuluh angkut.
4. Bunga, Buah dan Biji
Bunga merupakan alat reproduksi seksual (generatif) yang menghasilkan biji, dan akhirnya dari biji diperoleh tumbuahn baru. Bunga merupakan salah satu tingkat yang menyolok dalam proses pembentukan biji.
Bunga terdiri dari beberapa bagian. Bagian yang paling penting dan terlibat langsung dalam pembentukan biji adalah benang sai (stamen) dan putik (pistilum). Bengan sari menghasilakn serbuk sari (polen) yang masing-masing membentuk sel kelamin (gamet). Di dalam bagian bawah putik terdapat bakal biji (ovulum) yang mengadung telur (ovum). Setiap bunga terbentuk pada tangkai khusus, yaitu tangkai bunga (pedicellus). Pada bagian bawah yang membesar terdapat dasar bunga (receptacullum). Pada bagian ini tersusun bagian-bagian bunga yang berupa daun kelopak (sepalum) secara kolektif disebut calyx. Daun mahkota (petalum) yang secara kolektif disebut corolla.
Gambar 4.4.
Penampang bunga
Suatu bunga disebut bunga sempurna apabila mempunyai alat penghasil kelamin jantan dan betina. Bunga yang hanya mempunyai alat penghasil kelamin jantan saja atau betina saja disebut bunga tidak sempurna.
Pada waktu terjadi penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari ke kepala putik, terbentuk buluh serbuk sari, kemudian berlangsung proses pembuahan (fertilisasi) antara sperma dengan telur. Pada tumbuhan bunga terjadi pembuahan ganda. Satu inti sperma akan melebur dengan sel telur sehingga terbentuk zygot yang diploid (2n). Sementara itu inti sperma yang satunya lagi melebur dengan dua inti sel induk endosperm dan membetuk inti yang triploid (3n), yang nantinya akan berkembang menjadi endosperm primer, yang kelak berfungsi untuk memberi makanan embrio.
Kotiledon pada biji berkembang sebagai bagian dari embrio. Beberapa tumbuhan mempunyai kotiledon yang esar dan berfungsi juga sebagai cadangan makanan. Beberapa tumbuhan lainnya mempunyai kotiledon yang tipis, yang berfungsi untuk menhasilkan enzim yang mentransfer cadangan makanan dalam endosperm ke biji yang sedang berkecambah.
Gambar 4.5.
Penampang biji
Ovarium akan tumbuh menjadi buah. Buah mempunyai ciri yang beranekaragam. Ada buah yang berdaging, ada yang tidak, ada buah tunggal, ada buah majemuk. Buah berfungsi untuk melindungi biji dan juga membantu penyebaran biji. Beberapa biji mempunyai sayap sehingga dapat terbang jauh dari pohon induknya. Buah yang lainnya mempunyai kait sehingga dapat mengait dan ikut terbawa jauh. Ada juga buah yang mempunyai rongga-rongga udara sehingga dapat terbawa arus air.
Sebelum dan sesudah penyebaran biji, embrio tumbuh dengan perlahan. Kemudian pada saat perkecambahan, embrio menyerap air, melanjutkan pertumbuhannya dan akhirnya menembus selaput biji. Perkecambahan dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan, misalnya air, oksigen, suhu, cahaya.
B. Proses Fisiologi Pada Tumbuhan
1. Gerak Pada Tumbuhan
Gerak pada tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Gerak Otonom merupakan gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Contoh gerak otonom adalah gerak nutasi, yaitu gerak melilinnya batang polong-polongan, gerak higroskopis seperti gerak pecahnya polong-polongan.
b. Gerak Etionom/gerak Paratonis, yaitu gerak yang dipengaruhi faktor luar. Gerak Etionom meliputi :
1) Gerak Taksis, yaitu gerak seluruh tubuh. Arah gerak dipenaruhi oleh arah rangsang. Gerak ini bersifat positif apabila gerak yang terjadi menuju arah arah rangsang, dan bersifat negatif bila arah gerak menjauhi arah rangsang.
Contoh Gerak Fototaksis bila rangsangan berupa cahaya, misalnya terjadi pada gerak spora pilobolus menuju arah cahaya. Kemotaksis bila rangsangannya berupa zat kimia, misalnya gerak bakteri oksigen menuju tempat yang memiliki oksigen.
2) Gerak Nasti, yaitu gerak sebagian tubuh, di mana arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah rangsang. Contoh gerak nasti adalah Seismonasti, yaitu gerak yang rangsangnya berupa sentuhan, misalnya daun puteri malu akan mengkerut bila disentuh.
3) Gerak Niktinasti adalah gerak yang rangsangannya berupa perubahan kelembaban udara, misalnya daun majemuk akan mengkerut karena perubahan siang dan malam.
4) Gerak Tropi adalah gerak sebagian tubuh. Arah gerak pada gerak tropi dipengaruhi oleh arah rangsang. Gerak ini ada yang bersifat positif apabila arah gerak menuju arah rangsang, dan bersifat negatif bila sebaliknya. Contoh gerak Fototropi di mana rangsangannya adalah cahaya, misalnya gerak ujung batang menuju cahaya. Gerak Geotropi adalah gerak yang rangsangannya berupa pusat bumi seperti gerak pada akar yang selalu menuju pusat bumi.
2. Tumbuh Pada Tumbuhan
Tumbuh adalah suatu proses pertambahan volume tubuh yang bersifat irreversibel (tidak kembali ke bentuk asal). Tumbuh terjadi karena jumlah sel bertambah banyak dan ukuran sel bertambah besar.
Proses tumbuh pada tumbuhan berlangsung sepanjang hidup dan terjadi pada bagian tubuh tertentu yang disebut titik tumbuh. Misalnya yang terjadi pada ujung batang dan ujung akar.
Proses tumbuh pada tumbuhan dipengaruhi oleh :
a. Suhu.
Terdapat tiga macam suhu pertumbuhan, yaitu suhu optimum yang merupakan suhu terbaik untuk pertumbuhan, suhu minimum yang merupakan suhu terendah untuk pertiumbuhan, dan suhu maksimum merupakan suhu tertinggi untuk pertumbuhan.
b. Hormon tumbuh yang disebut auksin.
Auksin terletak pada ujung batang/akar berfungsi untuk mengembangkan sel, sehingga menjadi bertambah panjang, menggiatkan kambium untuk membentuk sel-sel baru, dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Auksin akan bekerja maksimum di tempat yang tidak kena cahaya. Proses pertumbuhan yang cepat di tempat yang gelap disebut etiolasi. Auksanometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan tanaman.
c. Cahaya.
Cahaya penting untuk pertumbuhan, tetapi cahaya dapat menjadi faktor penghambat pertumbuhan karena dapat menguraikan auksin menjadi senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan.
3. Proses Mendapatkan Makanan dan Respirasi pada Tumbuhan
Berdasarkan cara memperoleh makanannya, tumbuhan ada yang bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri) melalui proses fotosintesis dan kemosintesis. Ada pula yang bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanannya sendiri) tetapi menggunakan zat makanan yang sudah jadi. Tumbuhan heterotrof dapat bersifat saprofit yaitu mengambil makanan dari makhluk yang hidup yang sudah mati seperti jamur, dapat pula bersifat parasit yaitu mengambil makanan dari makhluk hidup yang masih hidup seperti puteri malu dan paku picisan.
a. Fotosintesis
Merupakan proses penyusunan zat organik karbohidrat yang berasal dari zat anorganik karbondioksida dan air yang berlangsung pada bagian tubuh tumbuahn yang berklorofil dengan bantuan energi cahaya.
Fotosintesis terjadi melalui dua tahap reaksi, yaitu :
1) Reaksi fotolisis/ reaksi terang/reaksi Hill; terjadi di dalam kloroplas, memerlukan cahaya, air terurai menjadi O2 dan H2O.
2 Reaksi fisika CO2/ reaksi gelap/reaksi Blackman, yaitu reaksi yang terjadi dalam kloroplas, tidak memerlukan cahaya. Prosesnya berupa siklus yang disebut Siklus Calvin.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis, di antaranya adalah :
1) CO2, yang diambil dalam bentuk gas dari udara, masuk melalui mulut daun (stoma). CO2 diangkut ke kloroplas dalam bentuk H2CO3. Dalam keadaan terik, kadar CO2 rendah, sehingga proses fotosintesis akan terhambat.
2) H2O diperoleh dari dalam tanah melalui rambut akar. Air merupakanm penyumbang hidrogen pada proses fotosintesis.
3) Cahaya matahari yang kita lihat terdiri dari 7 spektrum yaitu sinar merah, jingga, kuning, biru, nila, ungu, ditambah dua sinar yang tidak terlihat yaitu infra merah dan ultra ungu. Sinar merah, biru serta ungu lebih banyak digunakan dalam proses fotosintesis.
4) Klorofil merupakan zat hijau daun. Klorofil pada tumbuhan tinggi ada fua macam, yaitu kloorofil a dan klorofil b. Selain klorofil masih terdapat pigmen (zat warna) lainnya dalam tumbuhan yaitu karotenoid. Ada dua macam sistem pigmen dalam proses fotosintesis yaitu sistem pigmen I dan sistem pigmen II.
Beberapa percobaan tentang fotosintesis :
1) Percobaan Engelman, yang bertujuan untuk membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dihasilkan oksigen dan diperlukan adanya khlorofil serta cahaya.
2) Percobaan Sachs/ uji Iodium, percobaan ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dihasilkan amilum.
3) Percobaan Ingenhouse, percobaan ini bertujuan untuk mrmbuktikan bahwa pada proses fotosintesis dihasilkan gas oksigen.
Dari hasil percobaan-percobaan di atas, dan penelususran secara teoritis, para ahli kemudian menulis persamaan reaksi kimia proses fotosintesis sebagai berikut:
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
b. Respirasi pada Tumbuhan
Pada tumbuhan dan juga pada makhluk hidup lainnya, respirasi diperlukan untuk mempertahankan kehidupannya. Respirasi pada tumbuhan juga menyangkut proses pembebasan energi kimiawi menjadi energi yang diperlukan untuk aktivitas hidup tumbuhan. Pada siang hari laju proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan sepuluh kali lebih besar dari laju respirasi, karena itu seluruh karbondioksida yang dihasilkan dari respirasi akan digunakan untuk melakukan proses fotosintesis. Respirasi yang dilakukan tumbuhan menggunakan sebagian oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis, sisanya akan berdifusi ke udara melalui daun.
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O
4. Reproduksi pada Tumbuhan
Ada beberapa cara dilakukan tumbuhan untuk memperbanyak diri, antara lain :
a. Reproduksi Vegetatif aseksual ; melalui reproduksi vegetatif, individu baru yang terjadi berasal dari satu sel induk, atau individu baru terjadi tanpa melalui proses perkawinan (peleburan dua sel). Ada dua macam reproduksi secara vegetatif, yaitu :
1) Reproduksi vegetatif alami yang terjadi tanpa campur tangan manusia, meliputi :
a) Pembelahan diri. Ada yang disebut binary fission atau belah pasang, yaitu pembelahan dari sel induk menjadi dua sel anak. Contoh reproduksi pada bakteri. Ada juga yang disebut multiple fission yaitu pembelahan dari satu sel induk menjadi banyak sel anah, misalnya reproduksi pada alga.
b) Fragmentasi, adalah cara bereproduksi dengan cara memutuskan bagian tubuh, di mana bagian tubuh tadi dapat tumbuh menjadi individu baru. Contoh reproduksi pada alga.
c) Tunas, misalnya ditemukan pada jamur, tanaman pisang, dan cocor bebek.
d) Spora. Pada alga sering disebut spora kembara/ zoospore, karena dapat bergerak. Pada bakteri disebut endospora yang terbentuk pada keadaan buruk. Spora juga terdapat pada jamur, lumut, dan tumbuhan paku.
e) Rhizoma, akar tinggal merupakan batang yang terdapat di dalam tanah. Biasanya juga digunakan untuk menyimpan cadangan makanan. Contoh tumbuhan yang bereproduksi dengan rhizoma adalah jahe, lengkuas, kencur, kunyit, dan lain-lain.
f) Stolon/ geragih merupakan batang yang merambat seperti yang terdapat pada tanaman arbei dan tumbuhan antanan.
g) Umbi batang adalah batang yang digunakan untuk menyimpan cadangan makanan, terdapat di dalam tanah. Pada umbi tersebut terdapat tunas-tunas sebagai calon tumbuhan baru. Misalnya umbi yang terdapat pada kentang dan ubi jalar.
h) Umbi lapis adalah batang yang terdapat di dalam tanah yang dapat menumbuhkan tunas yang disebut siung. Karena berlapis-lapis, maka disebut umbi lapis, misalnya pada tanaman bawang merah dan bawang bombay.
i) Tunas adventif, adalah tunas yang keluar dari akar pada permukaan tanah, misalnya pada pohon kersen dan pohon kesemek.
2) Reproduksi vegetatif buatan, adalah reproduksi yang dilakukan oleh manusia terhadap tanaman. Tujuannya antara lain untuk memperbanyak tanaman dalam waktu yang singkat, karena tidak harus menunggu sampai tanaman tersebut berkembang menjadi berbuah dan berbiji. Tanaman yang direproduksi vegetatif secara buatan biasanya memiliki keunggulan sehingga anak-anaknya juga akan sebaik induknya.
Cara reproduksi vegetatif buatan antara lain dengan stek batang, cangkok, dirunduk, okulasi, dan disambung.
b. Reproduksi Generatif/ seksual adalah cara reproduksi yang didahului dengan peleburan dua sel. Beberapa reproduksi generatif, antara lain :
1) Konyugasi, yaitu sel yang melebur belum dapat dibedakan jenis kelaminnya, sering juga disebut peleburan inti. Hasil peleburan disebut zygospora, seperti terjadi pada Alga dan Protozoa.
2) Jika dua sel yang melebur sudah terspesialisasi (disebut sel kelamin), hasil peleburannya disebut zygote.
3) Jika dua sel kelamin yang melebur berukuran sama disebut isogami, jika tidak sama disebut anisogami.
c. Reproduksi pada tumbuhan lumut dan paku.
Tumbuhan lumut dan tumbuhan paku pada reprodusinya mengalami metagenesis (pergiliran keturunan), yaitu antara keturunan kawin (gametofit) dan keturunan tidak kawin (sporofit).
d. Reproduksi pada tumbuhan biji/tumbuhan bunga.
Reproduksi generatif pada tumbuhan biji terjadi melalui dua tahap, yaitu penyerbukan/ persarian yaitu proses jatuhnya serbuk sari pada kepala putik, yang diikuti ole proses pembuahan/ fertilasi, yaitu proses meleburnya kepala serbuk sari yang berisi sel jantan pada ovum terdapat pada bakal biji.
Alat reproduksi pada tumbuhan biji adalah biji. Biji berasal dari bunga.. Bunga dikatakan bunga sempurna apabila mempunyai alat perkembangbiakan berupa putik, benangsari dan mempunyai perhiasan bunga berupa mahkota bunga dan kelopak bunga pada satu tangkai bunga.
1) Reproduksi pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
Bunga pada Gymnospermae umumnya belum mempunyai perhiasan bunga, ada bunga jantan (hanya memiliki benangsari saja) dan ada bunga betina (hanya memiliki putik) yang terpisah membentuk strobilus. Pembuahannya disebut pembuahan tunggal, karena seluruh inti sel sperma akan membuahi sel telur membentuk lembaga/ embrio.
2) Reproduksi pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae).
Bunga umumnya sudah merupakan bunga sempurna. Pembuahannya disebut pembuahan berganda karena terjadi dua macam pembuahan, yaitu:
a) inti sel sperma + sel telur lembaga/embrio
b) inti sel sperma + endosperm keping biji.
C. Klasifikasi Tumbuhan
Cabang biologi yang mempelajari penggolongan tumbuhan adalah taksonomi atau klasifikasi tumbuhan. Penggolongan tumbuhan dilakukan dengan cara mencari persamaan ciri di antara keanekaragaman. Makin banyak persamaan ciri yang dimiliki makin dekat hubungan kekerabatannya. Makin sedikit persamaan ciri yang dimiliki, makin jauh hubungan kekerabatannya.
Ciri yang digunakan untuk penggolongan makhluk hidup adalah ciri morfologis, ciri anatomis, ciri fisiologis, dan sifat genetik, serta perkembangan ontogeni dan filogeni. Ciri morfologis lebih utama digunakan daripada ciri fisiologis, karena ciri morfologis lebih mudah diamati daripada ciri fisiologis sehingga yang lebih utama digunakan di dalam klasifikasi adalah ciri morfologis.
Untuk menggambarkan sejauh mana hubungan kekerabatan yang terjalin antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya, maka di dalam sistem klasifikasi diadakan tingkat kelompok (takson). Takson tersebut berturut-turut dari tingkat yang tinggi ke yang rendah adalah Divisio, Klas, Ordo (bangsa), Famili (suku). Genus (marga), dan Species (jenis).
Untuk memudahkan pengenalan, maka setiap makhluk hidup diberi nama ilmiah. Cara penamaan ilmiah yang digunakan sekarang adalah binomial system/ penamaan binomial, yang dikemukakan oleh Carl Von Linne ( Carollus Lineaeus).
Menurut binomial sistem, setiap makhluk hidup diberi nama ilmiah yang terdiri atas dua kata. Kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan nama species. Misalnya nama ilmiah padi adalah Oryza sativa, Oryza adalah nama genus, sedangkan sativa adalah nama species. Sesudah nama species, dapat pula dituliskan nama varietas dan nama penemu. Seperti Oryza sativa gelatinosa Linn. Gelatinosa menunjukkan nama varietas, Linn menunjukkan nama penemu.
Berdasarkan hubungan sebenarnya (ciri morfologis, ciri anatomis, dan ciri fisiologis), tumbuhan dibagi menjadi 5 divisio, yaitu :
1. Divisio Schizophyta, yang umumnya bersel satu, berkembangbiak dengan membelah diri. Contoh : Bakteri dan Alga biru.
2. Divisio Thallophyta sering juga disebut tumbuhan thallus. Umumnya tumbuhan ini bersel banyak, tetapi ada juga yang bersel satu, belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Contoh : Jamur (Fungi). Ganggang (algae), dan Lichenes (lumut kerak).
3. Divisio Bryophyta (Tumbuhan lumut). Tumbuhan ini berkembangbiak dengan menggunakan spora, bermetagenesis dan disebut tumbuhan peralihan dari thallophyta ke kormophyta karena memiliki rhizoid. Bryophyta terbagi menjadi dua klas, yaitu Hepaticeae (lumut hati) dan Musci (lumut daun).
4. Divisio Pterydophyta (Tumbuhan paku), tumbuhan ini berkembangbiak dengan spora. Ciri utama tumbuhan ini daun mudanya menggulung, merupakan tumbuhan kormus sejati (sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati).
5. Divisio Spermatophyta (Tumbuhan biji). Tumbuhan ini berkembangbiak secara generatif dengan biji, merupakan tumbuhan kormus. Dibagi menjadi dua Sub Divisio, yaitu :
a. Sub Divisio Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka), ciri-cirinya adalah bakal biji terletak pada daun buah yang membentuk strobilus. Bunga tidak mempunyai perhiasan bunga.
Contoh tumbuhan Gymnospermae adalah pinus, melinjo, cemara.
b. Sub Divisio Angiospermae (Tumbuhan Biji Tertutup). Ciri-cirinya memiliki bakal biji tertutup oleh bakal buah, bunga mempunyai perhiasan bunga. Sub Divisio ini dibagi menjadi dua klas, yaitu klas Monokotil dan klas Dikotil. Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil dapat dilihat pada tabel di bawah !
Tabel. 4.1.
Organ monokotil dan dikotil
No | Organ Tubuh | Monokotil | Dikotil |
1. | Akar | Serabut, tidak berkambium | Tunggang, berkambium |
2. | Batang | Tidak bercabang, beruas, tidak berkambium | Bercabang, tidak beruas, berkambium |
3. | Daun | Tulang daun sejajar atau melengkung | Tulang daun menyirip atau menjari |
4. | Bunga | Jumlah bagian bunga 3 atau kelipatanya | Jumlah bagian bunga 4,5, atau kelipatannya |
Rangkuman
Akar tidak beruas atau berbuku. Fungsi akar adalah untuk menegakkan berdirinya tumbuhan, menyerap air serta garam-garam mineral dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kehidupannya. Agar air dan mineral dapat terserap dalam jumlah yang cukup, maka akar memerlukan permukaan yang sanagt luas. Akar juga berfungsi menyalurkan air dan garam-garam mineral ini ke batang dan daun. Batang berfungsi untuk membentuk dan menyangga daun. Batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas, berbeda dengan daun yang mempunyai pertumbuhan terbatas, dan akhirnya ditinggalkan. Pada ujung batang terdapat titik vegetatif yang meristematik dan mempunyai kemampuan untuk terus menerus membentuk sel baru. Bunga merupakan alat reproduksi seksual (generatif) yang menghasilkan biji, dan akhirnya dari biji diperoleh tumbuahn baru. Bunga merupakan salah satu tingkat yang menyolok dalam proses pembentukan biji. Gerak pada tumbuhan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: (1.) Gerak Otonom merupakan gerak yang tidak dipengaruhi oleh faktor luar: (2) Gerak Etionom/gerak Paratonis, yaitu gerak yang dipengaruhi faktor luar. Tumbuh adalah suatu proses pertambahan volume tubuh yang bersifat irreversibel (tidak kembali ke bentuk asal). Tumbuh terjadi karena jumlah sel bertambah banyak dan ukuran sel bertambah besar. Proses tumbuh pada tumbuhan berlangsung sepanjang hidup dan terjadi pada bagian tubuh tertentu yang disebut titik tumbuh Berdasarkan cara memperoleh makanannya, tumbuhan ada yang bersifat autotrof (dapat membuat makanan sendiri) melalui proses fotosintesis dan kemosintesis. Ada pula yang bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanannya sendiri) tetapi menggunakan zat makanan yang sudah jadi. |
Tes Formatif 1
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Gerak akar tumbuhan yang tumbuh dengan arah vertikal ke bawah, disebut ….
A. kemotaksis negatif
B. fototropi positif
C. geotropi negatif
D. geotropi positif
2. Setiap akar tumbuh dari meristem ujung ( akar primer), dan akar yang terbentuk dari bagian akar dewasa disebut ….
A.
akar tunggang
B.
akar adventif
C.
akar napas
D.
akar sekunder
3. Ikatan pembuluh letaknya tidak beraturan diseluruh bagian batangnya, merupakan ciri dari dari batang tanaman ....
A. Jagung (Zea mays)
B. Padi (Oriza sativa)
C. Mangga
D. Nangka
4. Pertumbuhan kecambah di tempat yang lebih gelap lebih panjang dibandingkan dengan kecambah di tempat terang, dapat disimpulkan ....
A. cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan
B. cahaya tiddak diperlukan dalam pertumbuhan
C. cahaya merupakan factor penghambat pertumbuhan
D. cahaya berpengaruh lebih besar terhadap pertumbuhan
5. Pada bagian belakang ujung akar akan tampak tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan bagian yang jauh dari ujung akar, karena ….
A.
pada bagian itu lebih banyak menyerap air
B.
pada bagian itu terjadi pembelahan sel
C.
pada bagian itu lebih banyak terdapat bulu akar
D.
pada bagain itu banayk menyerap mineral
6. Kekerabatan tumbuhan dapat dilihat dari morfologinya. Ciri-ciri morfologi berikut merupakan ciri tumbuhan monokotil .…
A. batang bercabang
B. terdapat cambium
C. akar tersusun atas akar serabut
D. bentuk daun menyirip
7. Peristiwa menempelnya serbuk sari pada kepala putik tumbuhan angiospermae disebut ....
A. pembuahan
B. penyerbukan
C. pembiakan
D. pembelahan
8. Proses pembuahan/fertilasi, yaitu proses meleburnya kepala serbuk sari yang berisi sel jantan pada ovum terdapat pada bagian .....
A. mahkota bunga
B. tangkai putik
C. tangkai sari
D. bakal biji
9. Jika kita melintasi daerah hutan pada malam hari terasa udara malam tidak sesegar udara siang hari. Hal ini disebabkan ....
A. kadar O2 dan CO2 udara berkurang
B. kadar O2 dan CO2dara berkurang
C. kadar CO2 bertambah, dan O2 berkurang
D. kadar CO2 berkurang , dan O2 bertambah
10. Bunga jantan yang menghasilka serbuk sari pada tanaman gimnospermae, terletak pada .......
A. ovulum
B. protalium
C. kotak spora
D. mikrofil
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat pada bagian akhir unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 1.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = X 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Subunit 2. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali Subunit 1 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Subunit 2
H e w a n
Pengantar
eperti halnya tumbuhan yang sudah Saudara pelajari pada Subunit 1, hewan merupakan makhluk hidup yang memiliki peranan penting di dalam ekosistem. Peranan hewan di dalam mendukung keberlangsungan suatu ekosistem. Bagi manusia hewan memiliki banyak manfaat selain sebagai sumber makanan yang sangat penting, juga memiliki peranan lain yang mendukung kehidupan manusia seperti tenaganya yang masih dimanfaatkan sebagai alat transportasi, membantu pekerjaan manusia di sawah, menjaga keamanan, membantu polisi dalam mengungkap kejahatan, membantu dalam pencarian korban bencana alam, sebagai alat untuk penghibur, dan peran-peran lain yang bermanfaat.
Beberapa hewan ada juga yang dapat menularkan penyakit pada manusia dan tumbuhan sehingga merugikan manusia.
Melihat peranan hewan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, maka sudah selayaknya kita memiliki pengetahuan yang baik tentang hewan. Oleh karena itu, setelah mempelajari Sub Unit 2 ini, diharapkan Anda menguasai dan memahami konsep-konsep dasar tentang hewan, dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat mengajarkannya kepada siswa sekolah dasar. Secara khusus setelah mempelajari Sub Unit 2 ini, Saudara diharapkan dapat:
1.
menjelaskan dasar-dasar klasifikasi hewan;
2.
membuat penggolongan/klasifikasi dunia hewan;
3.
menentukan kedudukan suatu species hewan di dalam klasifikasi;
4.
menyebutkan cara-cara reproduksi pada hewan;
5.
menyebutkan jenis makanan hewan;
6.
menjelaskan daur hidup hewan
A. Klasifikasi Hewan
Pada kegiatan belajar Sub Unit 1 tentang tumbuhan, Anda sudah mempelajari tentang klasifikasi tumbuhan. Pada prinsipnya, dasar-dasar klasifikasi yang digunakan pada tumbuhan juga berlaku untuk hewan. Prinsip penamaan binomial yang dikemukanan oleh Carollus Lineaus, juga berlaku untuk hewan. Perbedaannya adalah hanya pada istilah yang digunakan untuk urutan teringgi tingkat pengelompokkan (taksonomi). Pada klasifikasi hewan, istilah yang digunakan adalah Filum, sedangkan pada tumbuhan adalah divisio, istilah tingkatan pengelompokkan berikutnya baik pada tumbuhan maupun hewan adalah sama. Pada dasarnya ada enam kategori utama dari yang umum ke yang khusus. Keenam kategori itu adalah Filum, Klas, Ordo (bangsa), Famili (suku), Genus (marga), dan Species (jenis)
Kita ambil contoh klasifikasi seekor anjing.
Kingdom : Animalia (hewan)
Filum : Chordata ( mempunyai tulang belakang atau notochord)
Klas : Mamalia (mempunyai kelenjar susu)
Ordo : Carnivora (pemakan daging)
Famili : Canidae ( mempunyai ciri-ciri bangsa anjing)
Genus : Canis (serigala, anjing, dingo, rubah)
Species : Canis familiaris ( anjing biasa)
Pada kingdom hewan dibagi menjadi dua subkingdom berdasarkan struktur tubuh yaitu hewan bertulang belakang (vertebra) dan hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata).
1. Klasifikasi Subkingdom Vertebrata
a. Klas Ikan (Pisces)
Ikan berdarah dingin (suhu tubuh berubah-ubah mengikuti suhu lingkungan). Jantung terdiri atas dua bagian, dan bernapas dengan menggunakan insang.
Ikan bernapas dengan membuka dan menutup mulutnya. Pada saat mulut terbuka air masuk dan keluar melalui insang. Saat air melewati insang, gas oksigen terlarut dan diikat oleh pembuluh darah kemudian darah diedarkan ke seluruh tubuh. Pada waktu yang bersamaan gas karbondioksioda, keluar dari filamen dan lepas keluar tubuh melalui insang.
Gambar 4.6.
Insang pada ikan
Pada ikan terdapat kantung udara. Kantung udara ini terdapat di antara ginjal dan lambungnya. Dengan memompa dan mengembangkan udara, seekor ikan dapat naik dan turun di dalam air.
Pada tubuh ikan terdapat gurat sisi (stream line) yang berfungsi untuk mengurangi tekanan air. Ikan memiliki beberapa sirip di antaranya adalah sirip ekor yang selalu bergerak dari satu sisi ke sisi yang lainnya. Sirip ini ber fungsi sebagai kemudi. Sirip punggung berfungsi sebagai penyeimbang saat berenang. Sepasang sirip perut dan sepasang sirip dada berfungsi sebagai penyeimbang saat bergerak, membantu saat berbelok, mendayung, dan saat berenang mundur.
Ikan dikelompokkan menjadi ikan bertulang sejati dan ikan bertulang rawan. Ikan bertulang sejati memiliki ciri-ciri morfologi mulut terletak ditengah, insang mempunyai tutup, dan sirip ekornya simetris bilatera. Ikan bertulang sejati berkembang biak dengan cara bertelur yang pembuahannya dilakukan di luar tubuh (eksternal).
Gambar 4.7.
Ikan bertulang sejati
Ikan bertulang rawan memiliki ciri morfologi mulut terletak di bagian bawah, tidak mempunyai tutup insang serta sirip ekor asimetris bilateral. Ikan bertulang rawan berkembangbiak dengan cara ovovivipar. Pembuahan dilakukan di dalam tubuh betina (internal), telur menetas di dalam tubuh, sehingga yang keluar dari tubuh betina adalah anak ikan. Ikan baik yang bertulang rawan atau yang bertulang sejati merupakan hewan air, karena bertelur dan beranak (berkembangbiak) di air.
Gambar 4.8.
Ikan bertulang rawan
b. Klas Amfibi (Amphibia)
Hewan amfibi menghabiskan hidupnya sebagian di air dan di darat. Amfibi adalah hewan vertebrata yang mengalami metamorfisis (perubahan bentuk tubuh) dalam daur hidupnya.
Amfibi betina bertelur di air atau di atas pohon yang menjulang ke air atau tempat yang sangat lembab di darat. Kemudian amfibi jantan membuahi telur-telur itu. Jadi proses pembuahan pada amfibi dilakukan di luar tubuh (eksternal).
Seekor katak atau kodok betina bisa menghasilkan ribuan butir telur. Telur katak dilapisi oleh semacam jeli yang tebal yang segera menyerap air dan membesar. Zat tersebut berfungsi melindungi embrio dan menyediakan makanan bagi embrio. Telur-telur dapat ditemui di parit-parit batau kolam-kolam terutama pada musim hujan.
Setelah dua minggu telur-telur itu akan berubah menjadi kecebong. Kecebong bernapas dengan menggunakan insang dengan cara mendapatkan oksigen langsung dari air. Setelah beberapa bulan kecebong itu akan berubah wujud menjadi katak dewasa. Katak dewasa bernafas dengan menggunakan paru-paru, tetapi juga menghisap oksigen melalui kulitnya, itu sebabnya kulit katak selalu lembab, lembut dan harus menjaga kelembaban kulitnya untuk bertahan hidup.
Gambar 4.9.
Daur hidup katak
Amfibi merupakan hewan berdarah dingin. Jantung pada amfibi terdiri atas tiga ruang. Amfibi melakukan hibernasi di dalam air dingin (tidur sepanjang musim dingin) atau menguburkan diri dalam pasir atau lumpur (pada musim kemarau panjang). Contoh hewan amfibi : katak, kodok, salamander dan sebagainya.
c. Klas Reptil (Reptilia)
Kebanyakan reptil memiliki kulit yang kasar dan bersisik. Reptil yang berkaki mempunyai lima jari dengan cakar seperti beruang. Reptil bernapas dengan menggunakan paru-paru, sehingga oksigen dihirup langsung dari udara, walaupun ada juga reptil yang sebagian besar hidupnya berada di dalam air seperti penyu. Reptil merupakan hewan darat karena berkembangbiak/ bertelur di darat.
Reptil berdarah dingin. Jantung reptil terdiri atas tiga ruang sebagian reptil ruang jantungnya hampir ada yang empat. Beberapa reptil sperti amfibi juga melakukan hibernasi terutama bila suhu di luar sangat dingin. Beberapa jenis buaya dan ular menghidari suhu yang ekstrim dengan membenamkan diri pada tanah atau bersembunyi di dalam gua.
Pembuahan pada reptil terjadi di dalam tubuh betina (internal). Kebanyakan kadal, penyu, dan ular bertelur di darat. Telur mereka liat, diselimuti oleh permukaan yang kasar, dan sangat bergantung pada kehangatan cahaya matahari sebagai inkubator, karena induk tidak mengerami telurnya.
Beberapa jenis ular lainnya dan kadal menjaga telur-telur mereka hingga menetas. Setelah menetas biasanya bayi hewan-hewan itu akan mulai mencari makan sendiri, dan induk akan meninggalkannya.
d. Klas Aves ( burung)
Burung adalah hewan yang tubuhnya ditutupi oleh bulu. Beberapa burung dengan sayapnya dapat terbang seperti elang, pipit, dan merpati. Beberapa jenis burung jarang terbang seperti ayam dan itik manila. Beberapa burung lainnya tidak dapat terbang, seperti burung unta, pinguin, dan kiwi. Agar bertahan hidup, burung makan makanan seberat tubuhnya setiap hari.
Dalam tubuh burung terdapat kantung udara yang berhubungan dengan paru-parunya. Tulang-tulang burung berongga sehingga tubuhnya ringan.
Pada burung terdapat tiga jenis bulu. Bulu yang halus seperti kapas menutupi kulit burung, dan ada di bawah sayap. Ada bulu yang besar terdapat pada bagian sayap berfungsi untuk mendorong seperti baling-baling dan mengendalikan arah terbang.
Kebanyakan burung pada saat bertengger mengatur bulu-bulunya dengan menggunakan paruhnya. Pekerjaan ini dilakukan untuk meminyaki bulu-bulunya dengan minyak yang dikeluarkan dari kelenjar minyak yang terdapat pada pangkal ekornya. Minyak ini berguna agar bulu burung menjadi berkilauan dan tahan air. Itu sebabnya bulu bebek tidak basah walau digunakan untuk berenang.
Burung berdarah panas, artinya suhu tubuhnya tetap. Jantung pada burung terbagi menjadi empat bagian.
Kebanyakan burung memiliki paruh yang kuat dan keras dengan berbagai bentuk karena berbeda kegunaan. Burung tidak mempunyai gigi. Burung juga memiliki berbagai bentuk kaki sesuai dengan tempat hidup dan jenis makanan
Gambar 4.9.
Bentuk paruh a. Burung kolibri pemekan madu, b. Elang
pemakan daging, c. bangau pemekan ikan
Burung berkembangbiak dengan cara bertelur setelah telur dibuahi. Burung betina mengerami telur-telurnya hingga menetas, beberapa burung yang mengerami telur adalah burung jantan seperti pada burung pinguin. Pada ayam, walaupun telur tidak dibuahi, tetapi ayam betina dapat bertelur setiap hari. Telur ini disebut telur yang tidak subur (infertil), sehingga tidak akan menetas walaupun dierami. Biasanya telur yang kita makan adalah telur yang tidak subur.
Cangkang pada telur burung keras serta berpori-pori. Pori-pori ini menyebabkan oksigen dapat masuk ke dalam telur dan karbondioksida dapat keluar dari telur. Pada telur yang subur / fertil, hal ini sangat penting agar embrio dapat hidup dan berkembang di dalam telur.
e. Klas Mamalia
Mamalia dapat kita temukan hidup pada semua bagian di bumi. Ada yang hidup di dalam tanah seperti tikus tanah dan anjing tanah. Di atas permukaan tanah seperti singa dan kijang di padang rumput. Di gurun pasir kita dapat menemukan unta. Di hutan tropis kita temukan macan tutul, harimau dan babi hutan. Di udara kita temukan kalelawar dan codot. Di atas pohon hidup orang utan, monyet dan siamang. Di laut hidup ikan lumba-lumba, paus bungkuk, paus pembunuh, dan anjing laut. Singa laut dan gajah laut dapat kita temukan di daerah kutub utara. Manusia adalah mamalia yang dapat kita temukan pada setiap daratan di bumi. Semua makhluk hidup itu mempunyai persamaan yaitu mempunyai kelenjar susu dan tubuhnya ditutupi oleh rambut. Pada beberapa mamalia rambut itu tidak menutupi seluruh tubuhnya seperti yang kita temukan pada gajah laut hanya ada sedikit rambut yang berdiri tegak pada moncongnya.
Mamalia berkembangbiak dengan cara melahirkan (vivipar). Bayi-bayi mamalia akan lahir dari tubuh betina. Embrio mamalia berkembang di dalam tunbuh induknya dari sel telur fertil yang telah dibuahi oleh sel sperma jantan yang berasal dari species yang sama. Selama masa perkembangannya, embrio dihubungkan oleh induknya melalui plasenta. Makanan, air, dan oksigen disalurkan dari induk kepada embrio melalui pembuluh darah yang ada pada jaringan plasenta ini. Cairan bahan buangan dari embrio keluar melalui pembuluh darah yang lainnya. Bahan buangan ini diserap oleh aliran darah induk, disalurkan ke ginjal dan kemudian dibuang keluar tubuh induk. Pusar pada perut merupakan bekas yang menunjukkan tahap pertama perkembangan dalam hidup kita dalam rahim seorang ibu.
Walaupun umumnya mamalia melahirkan anak, tetapi platypus (hewan berparuh bebek) yang merupakan hewan asal Australia, merupakan hewan mamalia yang bertelur. Hewan ini setelah bertelur dan telurnya menetas, bayi-bayi Platypus dirawat oleh induknya dan menghisap susu induknya, seperti mamalia lainnya.
Mamalia seperti burung merupakan hewan berdarah panas dan jantung terbagi menjadi empat ruang. Suhu tubuh hewan berdarah panas relatif stabil di tempat bersuhu panas atau bersuhu dingin.
Pada suhu yang sangat dingin, mamalia perlu banyak makan untuk mengimbangi perbedaan panas antara tubuh dan lingkungannya (ingat asas Black pada Fisika). Oleh karena itu, mamalia yang tinggal di daerah dingin memiliki lemak yang tebal seperti anjing laut, singa laut, dan ikan paus. Atau memiliki rambut yang tebal seperti beruang kutub, serigala kutub, dan bison. Beberapa di antara mamalia menghindari udara dingin dengan bermigrasi seperti kalelawar dan bison atau melakukan hibernasi (tidur sepanjang musim dingin) seperti beruang kutub dan beruang coklat.
Bentuk gigi pada mamalia, menunjukkan jenis makanan yang dimakan oleh hewan tersebut. Gigi mamalia seperti juga gigi yang kita miliki mempunyai bentuk yang berbeda. Pada dasarnya ada empat macam bentuk gigi. Gigi yang terdapat di depan berbentuk seperti kampak adalah gigi seri. Gigi ini berfungsi untuk memotong. Kemudian yang runcing adalah gigi taring berfungsi untuk mengoyak. Di belakang gigi taring terdapat ggi geraham awal berfungsi untuk mengunyah dan yang terletak paling belakang adalah gigi geraham terakhir.
Gigi seri yang tajam merupakan ciri khas hewan mamalia pengerat.seperti tikus putih, tikus selokan, hamster, kelinci, dan marmot. Gigi seri ini tumbuh panjang dan tampak keluar dari mulut hewan pengerat, sehingga hewan pengerat tidak dapat menutup mulutnya.
Pada carnivora (mamalia pemakan daging), seperti kucing, anjing, harimau, dan singa laut memiliki gigi seri yang kecil dan gigi taring yang tajam. Permukaan gigi geraham pada carnivora berlekuk-lekuk dan ujungnya tajam. Taring pada carnivora sangat berguna untuk merobek-robek daging. Gigi geraham sangat berguna untuk mengunyah daging menjadi potongan-potongan kecil agar mudah ditelan.
Herbivora (mamalia pemakan tumbuhan) seperti kambing, sapi, dan kuda memiliki gigi seri yang lebar dan besar, sedangkan permukaan gigi gerahamnya datar. Gigi taring pada herbivora tidak muncul. Gigi seri pada herbivora ini sangat berguna untuk mengumpulkan dan mencabut rumput ataupun dahan-dahan muda. Gigi geraham digunakan untuk mengunyah rumput atau dahan sebelum ditelan.
Manusia makan tumbuhan dan daging ( omnivora), oleh karena itu keempat bentuk gigi dimiliki oleh manusia.
Manusia membutuhkan hewan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian seperti daging sapi, daging ayam, daging ikan, telur, susu sapi, udang dan lain-lain. Beberapa hewan membuat manusia merasa terhibur karena suaranya, bentuk tubuhnya, kemanjaannya, warna bulunya, kepandaiannya, keterampilannya, kekuatannya, ketangkasannya, keunikannya, dan lain-lain. Beberapa hewan dipelihara karena membantu menjaga keamanan, membantu dalam mengungkap kejahatan, membantu para tuna netra, membantu menemukan orang yang terjebak dalam puing bangunan saat terjadi gempa, dan lain-lain.
Hewan memberi banyak manfaat bagi manusia, oleh karena itu beberapa jenis hewan dipelihara manusia dalam bentuk peternakan, kebun binatang, taman safari, dan dipelihara di rumah. Beberapa jenis hewan diliarkan dan dilindungi di satwa margasatwa dan dalam taman laut.
Hewan yang dipelihara perlu dirawat sesuai dengan karakter jenis hewan yang dipelihara. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada hewan peliharaan, di antaranya hewan dapat terserang stress seperti juga manusia, oleh karena itu hewan peliharaan perlu diajak bermain dan berlari-lari. Hewan perlu kandang /tempat tinggal khusus yang harus terjaga kebersihannya. Hewan peliharaan perlu diberi makan yang cukup dan sesuai dengan jenis makanannya, jadi bukan diberi makanan yang biasa dimakan oleh manusia. Kadang-kadang hewan peliharaan juga perlu diberi vitamin tambahan serta vaksinasi. Bila sakit hewan peliharaan perlu pertolongan dokter hewan
2. Klasifikasi Hewan Subkingdom Invertebrata
a. Filum Protozoa
Protozoa merupakan hewan yang memiliki ciri tubuh hanya terbentuk dari sebuah sel. Filum Protozoa dibagi atas empat klas berdasarkan alat gerak yang dimilikinya, yaitu :
1. Klas Rhizopoda
Hewan yang termasuk klas ini memiliki alat gerak berupa kaki palsu (pseudopodia), karena bentuk alat geraknya tidak tetap.
Hewan yang termasuk ke dalam kals ini antara lain : Amoeba proteus, Entamuba coli, Entamuba disentri, Foraminifera dan Radiolaria.
Entamuba coli dan entamuba disentri menyebabkan penyakit disentri bila termakan/terminum oleh manusia karena minum air yang telah tercemar oleh Entamuba tersebut.
Gambar 4.10.
Amoeba
2. Klas Flagellata
Hewan yang termasuk klas Flagellata memiliki ciri alat geraknya berbentuk bulu cambuk (flagel). Beberapa contoh hewan yang termasuk Flagellata antara lain : Euglena viridis, Volvox, Tripanosoma gambiensis, Tripanosoma rodentiasis, Tripanosoma evansi.
Tripanosoma merupakan protozoa penyebab penyakit tidur yang ditularkan oleh gigitan lalat Tsetse, banyak ditemukan di benua Afrika.
Gambar. 4.11.
Euglena
3. Klas Cilliata
Alat gerak klas Cilliata berupa cilia atau rambut-rambut kecil di sekitar tubuh.
Hewan yang termasuk ke dalam klas ini antara lain : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium. Paramaecium banyak kita jumpai di selokan atau kolam yang airnya kotor.
Gambar 4.12.
Paramaecium
4. Klas Sporozoa
Klas Sporozoa adalah hewan bersel tunggal yang tidak mempunyai alat gerak.
Contoh hewan yang termasuk ke dalam kelas ini antara lain: Plasmodium falsifarum penyebab penyakit malaria tropicana, Plasmodium vivax yang dapat menyebabkan penyakit malaria tertiana, dan Plasmodium malariae penyebab penyakit malaria quartana. Plasmodium ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui gigitan nyamuk anopheles.
b. Filum Porifera
Hewan yang termasuk ke dalam filum Porifera memiliki tubuh yang berpori-pori. Klas yang terkenal dalam Filum Porifera adalah Klas Despongia, contohnya adalah Spongia (hewan spons). Spongia banyak dijumpai di laut, dulu digunakan sebagai alat pembersih (spons).
Gambar 4.13
Hewan-hewan porifera
c. Filum Coelenterata
Hewan yang termasuk ke dalam Filum Coelenterata memiliki tubuh yang berongga. Filum Coelenterata terdiri atas Klas Hydrozoa, misalnya Hydrafusca (berupa polip) dan Obelia (berupa medusa)
Gambar 4.14.
Hydra dan Obelia
d. Filum Platyhelmintes
Hewan yang termasuk ke dalam Filum Platyhelmintes memiliki ciri tubuh pipih memanjang (cacing). Filum ini dibagi menjadi tiga Klas, yaitu :
1. Klas Turbellaria, contohnya adalah cacing Planaria.
Gambar 4.15.
Regenerasi Cacing Planaria
Planaria mempunyai kemampuan regenerasi yang tinggi. Bila tubuhnya dipotong menjadi tiga bagian, maka kepala akan membentuk badan dan ekor, bagian badan akan membentuk kepala dan ekor, serta bagian ekor akan membentu badan dan kepala.
2. Klas Trematoda, contohnya adalah Fasciola hepatica merupakan cacing hati yang hidup pada rongga-rongga pada hati ternak (sapi dan kambing). Cacing ini berwarna coklat seperti hati dan menggerogoti hati sehingga hati ternak ini akan rusak. Panjangnya kurang lebih 3 cm, parasit pada hewan dan manusia dengan melekatkan dirinya dengan menggunakan alat pengisap.
Gambar 4.16.
Cacing Fasciola hepatica
3. Klas Cestoda (cacing pita).
Cacing pita berwarna putih seperti warna usus, berbentuk pipih memanjang seperti pita dan beruas-ruas. Ruas-ruas ini akan semakin bertambah banyak sehingga cacing bertambah banyak. Setiap ruas merupakan individu.
Gambar 4.17.
Taenia saginata
Contoh cacing pita adalah Taenia saginata, inang tetap cacing ini adalah manusia sedang inang perantaranya adalah sapi. Taenia solium mempunyai inang tetap manusia, dan inang perantaranya adalah babi. Inang tetap Dyphylobothrium latum adalah manusia dengan inang perantaranya adalah ikan.
e. Filum Nemathelmintes
Nemathelmintes adalah cacing yang berbentuk gilig. Kedua ujung tubuhnya runcing sedangkan bagian tengah tubuhnya bulat.
Gambar 4.18.
Cacing gilig.
Beberapa contoh Nemathelmintes antara lain :
1.
Ascaris megalocephala (hidup pada usus kuda),
2.
Ascaris lumbricoides (cacing perut), hidup pada usus halus manusia, menghisap sari makanan dengan menggunakan seluruh permukaan tubuhnya, berwarna putih gading seperti warna usus.
3.
Nacator americanus (cacing tambang). Larva caing ini banyak ditemukan di daerah pertambangan yang becek dan lembab. Bila kaki tidak menggunakan alas, larva dapat menembus kaki, masuk ke dalam airan darah yang pada akhirnya akan menetas dan menetap pada usus halus. Cacing tambang menghisap darah pada usus halus dengan membuat luka pada usus. Penderita biasanya mengalami kekurangan darah/anemia parah, selain karena darahnya dihisap juga karena luka yang ditimbulkan oleh cacing ini, hingga kotoran penderita bercampur dengan darah.
4.
Oxyuris vermicularis (cacing keremi). Bentuk cacing ini kecil berwarna putih mirip kelapa parut. Cacing ini hidup pada usus besar manusia. Bila cacing betina akan bertelur, cacing ini akan membutuhkan oksigen, oleh karena itu cacing tersebut bergerak menuju anus. Banyaknya jumlah cacing pada anus menyebabkan penderita merasakan gatal di sekitar anus.
5.
Filaria bancrofti menyebabkan penyakit elephantiasis (kaki gajah). Cacing-cacing ini akan menyumbat pembuluh lymph, hingga terjadi pembengkakkan pada kaki. Larva cacing ini ditularkan oleh gigitan nyamuk culex.
f. Filum Anelida
Anelida adalah cacing yang berbentuk gelang. Filum ini terbagi menjadi:
1. Klas Polychaeta, yang memiliki gerak parapodia, tubuh memiliki setae/rambut yang banyak. Hewan yang termasuk klas ini antara lain : Eunice (cacing palolo) dan Lysidice (cacing wawo). Kedua cacing ini muncul di lautan sekitar Maluku pada saat bulan purnama dibulan Maret. Oleh penduduk setempat cacing ini biasa dikonsumsi setelah dijemur terlebih dahulu.
Gambar 4.19.
Cacing Nereis sp
2. Klas Oligochaeta, memiliki sedikit setae/rambut, dan tidak memiliki parapodia. Lumbricus terrestris (cacing tanah) merupakan contoh hewan dari klas ini. Cacing tanah merupakan decomposer dengan memakan sisa-sisa makhluk hidup. Hidup di dalam tanah, biasanya akan muncul ke permukaan tanah pada sore hari setelah hujan.
Gambar 4.20.
Cacing Tanah
3. Klas Hirudinae, merupakan cacing yang menghisap darah. Hewan yang termasuk ke dalam klas ini antara lain Hirudomedicinalis (lintah). Lintah sering digunakan dalam pengobatan dengan meletakkan lintah pada bagian tubuh yang sakit, lalu lintah itu dibiarkan menghisap darah penderita. Lintah banyak ditemukan di tempat-tempat yang berair seperti sawah dan rawa. Lintah akan mengeluarkan zat anti beku darah pada saat menghisap darah mangsa. Tubuhnya akan mengembang sesuai dengan banyaknya darah yang dihisap. Bila telah kenyang lintah akan melepaskan diri sendiri. Haemodipsa (pacet) adalah sebangsa lintah yang hidup di tempat yang kering.
Gambar 4.21.
Lintah (Hirudo medicinalis)
g. Filum Molluska (hewan bertubuh lunak).
Gambar 4.22.
Filum Mollusca
Mollusca terbagi menjadi :
1.
Klas Lamellibranchiata, yaitu hewan yang memiliki insang yang pipih berupa kepingan. Hewan ini hidup di perairan baik laut maupun air tawar. Hewan yang termasuk dalam klas ini antara lain remis dan Margaritifera (tiram mutiara).
2.
Klas Gastropoda, hewan ini bergerak dengan menggunakan kaki perut. Hewan yang termasuk ke dalam klas ini antara lain Achatina fulica (bekicot) dan Lymnea javanica.
3.
Klas Cephalopoda, ciri hewan ini adalah memiliki tangan-tangan pada bagian kepalanya. Hewan yang termasuk ke dalam klas ini antara lain Loligo (cumi-cumi), Sepi (sotong), dan Octopus (gurita).
h. Filum Echinodermata
Echinodermata memiliki alat gerak yang disebut kaki ambulakral. Kebanyakan hewan-hewan klas ini hidup di air laut dan terdiri atas :
1. Klas Asteroidea (bintang laut)
Contoh hewan dari klas ini antara lain Linekia laevigata (bintang laut baru), Culcita (bintang tak bertangan), dan Acanthaster ( bintang laut yang memiliki tangan kelipatan lima).
2. Klas Echinoidea (bulu babi)
Contoh : Echinos esculenthus (bulu babi berduri pendek), Echinosdiscus (bulu babi berbentuk cakram), Echinocardium (bulu babi berbentuk seperti kantung).
3. Klas Ophiuroidea (bintang ular laut) contoh dari klas ini adalah Ophiura (bintang mengular) dan Acanthaster
4. Klas Holothuroidea (teripang) contoh yang termasuk ke dalam klas ini adalah tripang.
5. Klas Crinoidea (lilia laut), contoh hewan dari klas ini adalah Antendon dan Metacrinus.
Gambar 4.23.
Filum Echinodermata
i. Filum Arthropoda
Hewan arthropoda tubuh dan kakinya beruas-ruas.
Hewan ini terbagi menjadi :
1. Klas Crustaceae (udang-udangan), hewan yang termasuk klas ini antara lain: Panulirus versicolor (udang karang), Pharatelpusa tridentata (ketam), Scylla serrata (kepiting), Neptunus pellagicus (rajungan), ketam kelapa dan ketam kenari.
b. Klas Myriapoda, tubuh dan kaki yang berbuku-buku. Contoh yang termasuk klas ini adalah Lipan, kelabang pemakan laba-laba atau hewan lainnya, dan luwing (keluwing/kaki seribu) adalah hewan decomposer sering ditemukan di sekitar kamar mandi atau tempat yang lembab lainnya.
3. Klas Arachnoidea terdiri atas kepala, tubuh dan kaki yang beruas-ruas. Jumlah kaki empat pasang. Contoh hewan dari klas ini antara lain Heterometrus cyaneus (kalajengking), laba-laba, kutu kudis dan caplak anjing.
4. Klas Insecta (serangga) memiliki ciri tubuh terdiri atas 3 bagian yaitu kepala, badan, dan ekor. Memiliki tiga pasang kaki, dan bila bersayap, sayapnya berjumlah dua pasang. Dalam siklus hidupnya mengalami metamorfosis ada yang sempurna dan ada juga yang tidak sempurna.
Gambar 4.24.
Filum Arthropoda
Rangkuman
Ikan berdarah dingin (suhu tubuh berubah-ubah mengikuti suhu lingkungan). Jantung terdiri atas dua bagian, dan bernapas dengan menggunakan insang. Hewan amfibi menghabiskan hidupnya sebagian di air dan di darat. Amfibi adalah hewan vertebrata yang mengalami metamorfisis (perubahan bentuk tubuh) dalam daur hidupnya. Kebanyakan reptil memiliki kulit yang kasar dan bersisik. Reptil yang berkaki mempunyai lima jari dengan cakar seperti beruang. Reptil bernapas dengan menggunakan paru-paru, sehingga oksigen dihirup langsung dari udara, walaupun ada juga reptil yang sebagian besar hidupnya berada di dalam air seperti penyu. Reptil merupakan hewan darat karena berkembangbiak/ bertelur di darat. Burung adalah hewan yang tubuhnya ditutupi oleh bulu. Beberapa burung dengan sayapnya dapat terbang seperti elang, pipit, dan merpati. Beberapa jenis burung jarang terbang seperti ayam dan itik manila. Beberapa burung lainnya tidak dapat terbang, seperti burung unta, pinguin, dan kiwi. Mamalia dapat kita temukan pada setiap daratan di bumi. Semua makhluk hidup itu mempunyai kelenjar susu dan tubuhnya ditutupi oleh rambut. Mamalia berkembangbiak dengan cara melahirkan (vivipar). Bayi-bayi mamalia akan lahir dari tubuh betina. Protozoa merupakan hewan yang memiliki ciri tubuh hanya terbentuk dari sebuah sel. Terdiri dari klas sporozoa, rhizopoda, flagellata, cilliata. Hewan yang termasuk ke dalam filum Porifera memiliki tubuh yang berpori-pori. Klas yang terkenal dalam Filum Porifera adalah Klas Despongia, contohnya adalah Spongia (hewan spons). Spongia banyak dijumpai di laut, dulu digunakan sebagai alat pembersih (spons). Hewan yang termasuk ke dalam Filum Coelenterata memiliki tubuh yang berongga. Hewan yang termasuk ke dalam Filum Platyhelmintes memiliki ciri tubuh pipih memanjang (cacing). Nemathelmintes adalah cacing yang berbentuk gilig. Kedua ujung tubuhnya runcing sedangkan bagian tengah tubuhnya bulat. Anelida adalah cacing yang berbentuk gelang Echinodermata memiliki alat gerak yang disebut kaki ambulakral. Kebanyakan hewan-hewan klas ini hidup di air laut. Hewan arthropoda tubuh dan kakinya beruas-ruasterdiri dari klas crustaceae, miriapoda, aracnoidea, dan insecta. |
Tes Formatif 2
Pilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar
1. Ikan yang bertulang rawan diantaranya adalah .......
A. Ikan paus
B. Ikan hiu
C. Ikan lumba-lumba
D. Ikan gurami
F. Ikan bandeng
2. Dua sifat pada hewan yang termasuk phylum chordata adalah ......
A. bertulang sejati dan mempunyai susuna saraf pusat yang baik
B. tulang belakang beruas-ruas dan saraf tepi berkembang baik
C. Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang
D. mempunyai notochord pada fase embrio dan sumsum tulang belakang
3. Vertebrata di bawah ini bernapas dengan paru-paru, kecuali......
A. Ikan paus
B. Ikan lumba-lumba
C. Ikan cucut
D. Buaya
4. Yang termasuk hewan berdarah panas terdapat pada klas....
A. Pisces
B. Amphibia
C. Mamalia
D. Reptilia
5. Ikan paus adalah termasuk jenis......
A. hewan menyusui yang bentuknya serupa ikan
B. hewan menyusui tetapi juga bertelur
C. Ikan yang bentuknya serupa hewan menyusi
D. Ikan yang bertubuh besar
6. Platypus atau cocor bebek (Ornithoryncus) yang terdapat di Papua merupakan hewan mempunyai paruh seperti itik betelur. Hewan ini termasuk golongan......
A. Aves
B. Reptil
C. Mamalia
D. Pisces
7. Pada waktu lahir perkebangan anaknya belum sempurna, setelah dewasa dipindahkan ke dalam kantung tubuhnya. Hewan ini termasuk kepada ordo .....
A. Marsupilia
B. Placentalis
C. Monotremata
D. Primata
8. Jenis Arthropoda yang mempunyai tiga pasang kaki adalah......
A. Insecta
B. Arachnoidea
C. Myriapoda
D. Crustacea
9. Filum Aneliuda yang sering digunakan dalam pengobatan adalah .....
A. Euniceu
B. Lumbricus terestis
C. Hirudo medicinalis
D. Lysidiceu
10. Penyakit kaki gajah (Elephatiasis) disebabkan oleh ....
A. Masuknya virus pada pembuluh darah
B. Penyumbatan pebuluh lymph oleh cacing
C. Lemahnya daya tahan tubuh
D. tidak adanya antibodi dalam tubuh
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat pada bagian akhir Unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 2.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = X 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Subunit 3. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali Subunit 2 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Subunit 3
Manusia
Pengantar
ebelum mempelajari tubuh manusia, Anda terlebih dahulu harus memahami organisasi tubuh manusia. Organisasi ini diawali oleh sel, yaitu unit atau unsur terkecil dari tubuh manusia. Sel yang sama bentuk dan fungsinya membentuk jaringan. Ada empat jaringan pembentuk tubuh manusia, yaitu jaringan epithel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Jaringan- jaringan bekerjasama membentuk organ (alat tubuh) seperti jantung, ginjal, paru-paru, hati, ginjal, dan lain-lainnya lagi.
Kelompok organ tertentu bekerja sama membentuk sistem organ, seperti sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem penapasan, dan lain-lain. Sistem organ ini membentuk organisme. Secara khusus setelah mempelajari Sub Unit 3 ini, Saudara diharapkan dapat:
1.
Mendeskripsikan sistem rangka (Sceletal system).
2.
Meneskripsikan sitsem otot (Muscular system).
3.
Mendeskripsikan sistem transpor tasi (Cardiovascular system).
4.
Mendeskripsikan sistem penceranaan (Digestivus system).
5.
Mendeskripsikan sistem pernapasan (Respiratorius system).
6.
Mendeskripsikan sistem saraf dan organ indera (Nervus system dan sense organs).
A. Tubuh Manusia
1. Sistem Rangka
Rangka tubuh terdiri atas rangkaian tulang-tulang. Tulang tidak mampat dan di tengah tulang terdapat rongga, demikian juga sepanjang tulang ditemukan adanya rongga-rongga kecil karena itu tulang bersifat kuat dan ringan. Tulang tersusun dari sel-sel tulang dan zat antar sel berupa garam-garam kalsium yang disatukan dengan sejenis serat protein yang disebut kolagen.
Secara umum, fungsi rangka tubuh manusia adalah untuk:
a.
menegakkan serta membentuk tubuh;
b.
melindungi organ tubuh yang lunak dan mudah rusak;
c.
melekatnya otot rangka;
d.
tempat pembentukan sel-sel darah;
e.
alat gerak pasif.
Rangka tubuh manusia disusun oleh tiga jenis jaringan, yaitu jaringan tulang keras, jaringan tulang rawan, dan jaringan ikat sendi (ligamen). Tulang penyusun rangka berjumlah sekitar 206 buah. Jumlah yang pasti ditentukan oleh umur. Rangka bayi yang baru lahir dibentuk oleh 250 tulang, kemudian dalam perkembangan lebih lanjut ada sejumlah tulang yang tumbuh menjadi satu.
Tulang penyusun rangka manusia dibagi ke dalam tiga kelompok besar yaitu : (1) tulang penyusun rangka tengkorak (Cranium); (2) Tulang penyusun rangka Badan (Axial sceleton); (3) Tulang anggota gerak tubuh.(Apendicullar sceleton).
Gambar 4.25.
Tulang tengkorak (Cranium)
Gambar 4.26.
Tulang penyusun rangka badan (Axial sceleton)
Gambar 4.27.
Tulang penyusun rangka anggota gerak (Apendicular sceleton)
Menurut bentuknya tulang dapat dibedakan menjadi :
a. Tulang pipa, berbentuk seperti pipa dan di dalamnya berisi sumsum kuning. Contoh tulang pipa adalah tulang pada paha, tulang kering, dan tulang lengan atas.
b. Tulang pipih, berbentuk pipih dan di dalamnya berisi sumsum merah. Contoh tulang pipih adalah tulang dada, tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang panggul.
c. Tulang pendek, berbentuk pendek dan di dalamnya terdapat sumsum merah. Contoh tulang pendek adalah tulang-tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki, ruas-ruas tulang belakang serta tulang-tulang jari tangan dan jari kaki.
Hubungan antar tulang disebut sendi. Ada tiga macam sendi, yaitu sendi mati (tidak dapat digerakkan) seperti sendi yang terdapat pada tengkorak. Sendi kaku adalah sendi yang terdapat di antara ruas-ruas tulang belakang. Dan sendi gerak adalah sendi yang dapat digerakkan secara bebas seperti yang terdapat pada kaki dan tanga
Gambar 4.28.
Macam sendi pada tubuh manusia
Berdasarkan macam gerakkannya, sendi gerak dapat dibedakan lagi menjadi sendi putar (sendi pada tangan dan kaki), sendi engsel (terdapat di lutut dan siku), sendi peluru (pada pangkal paha dan lengan atas), dan sendi pelana. (terdapat pada jari jempol tangan).
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan rangka di antaranya adalah:
a. osteoporosis, yaitu penyakit yang menyebabkan massa tulang berkurang, sehingga terjadi pengeroposan pada tulang;
b. rachitis atau penyakit inggris karena kekurangan vitamin D, di mana tulang kaki berbentuk O atau X;
c. tulang belakang bungkuk ke depan, miring ke kiri atau ke kanan;
d. patah tulang terbuka atau tertutup karena kecelakaan.
Agar tulang dan rangka tetap kuat dan berfungsi sebagaimana mestinya, maka perlu dipelihara sejak kanak-kanak, di antaranya adalah:
a.
minum dan makan makanan yang mengandung banyak kalsium dan kaya akan vitamin D.
b.
melakukan olahraga secara teratur;
c.
duduk dan berdiri dengan posisi yang baik dan benar;
d.
jangan membawa beban yang terlalu berat pada satu tangan atau tas punggung yang terlalu berat;
e.
lindungi tulang tengkorak dengan menggunakan helm bila bersepeda atau mengendarai motor, jip, bersepatu roda, serta lindungi pula lutut dan siku tangan dengan menggunakan decker.
2. Sistem Otot
Otot merupakan alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan untuk berkontraksi dan berelaksasi. Tubuh manusia dibentuk oleh sekitar 600 buah otot.
Pada tubuh manusia terdapat tiga macam jaringan otot, yaitu otot rangka, otot polos dan otot jantung.
Gambar 4.29.
(a) otot lurik, (b) otot jantung, (c) otot polos
Otot rangka umumnya melekat pada rangka dan kulit seperti otot bisep dan otot trisep. Otot ini sering juga disebut otot sadar, otot volunteer, otot lurik, atau otot serat. Gerakan otot lurik dikendalikan oleh kesadaran atau keinginan manusia, oleh karena itu otot ini mudah lelah, seperti ketika seseorang berjalan, mengambil buku, tertawa, dan lain-lain yang dikendalikan oleh kesadaran.
Otot polos tidak menampakkan satu helaipun serat melintang. Otot ini sering juga disebut sebagai otot involunteer atau otot tak sadar. Otot polos bekerja terus-menerus selama berada dalam tubuh manusia hidup. Gerakannya pelan tetapi beraturan, oleh karena itu tidak pernah lelah. Otot polos dijumpai pada hati, lambung, ginjal, usus, pembuluh darah, dan alat-alat dalam lainnya.
Otot jantung hanya terdapat pada jantung . Otot ini mempunyai sel yang menyerupai otot rangka tetapi kerjanya seperti oto polos (tidak sadar).
Agar otot tetap kuat dan lentur maka otot perlu dilatih dengan melakukan peregangan dan pemanasan sebelum berolahraga. Senam ringan dapat melenturkan otot betis, otot paha, otot pinggul, otot pinggang, otot punggung , otot dada, otot bisep dan otot trisep. Lakukan olahraga secara teratur, seperti jalan kaki, bersepeda, berenang, dan olahraga lainnya yang menyenangkan.
3. Sistem Pencernaaan
Pencernaan adalah proses pemecahan makanan dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil agar dengan mudah dapat siap diserap oleh darah.
Berdasarkan prosesnya terdapat dua macam pencernaan, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi pada rongga mulut dan otot lambung. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan (zat kimia yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh).
Gambar 4.30.
Organ Pencernaan makanan
Organ-organ yang membentuk sistem pencernaan manusia terdiri atas organ saluran pencernaan dan organ yang membantu proses pencernaan. Saluran pencernaan manusia terdiri atas organ :
a.
Mulut, di dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Lidah berfungsi untuk membentuk massa makanan yang disebut bolus, pengecap makanan, dan membantu dalam pengucapan. Ada tiga pasang kelenjar ludah dalam mulut yaitu glandula parotis yang terdapat di belakang telinga, glandula submaksilaris yang terdapat di bawah rahang bawah dan glandula sublingualis yang terdapat di bawah lidah. Kelenjar ludah mengeluarkan air ludah/liur yang mengadung enzim amilase/ptyalin. Enzim ini mengubah amilum menjadi gula.
b.
Tekak/farinks merupakan penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan. Pada daerah ini terdapat persimpangan antara pangkal tenggorokan dan pangkal kerongkongan.
c.
Kerongkongan / Oesofagus adalah saluran makanan, di sini makanan di dorong ke lambung dengan menggunakan gerak peristaltik.
d.
Lambung / ventriculus, di lambung terdapat HCl (asam klorida) yang berfungsi sebagai desinfektan (pembunuh kuman). Di dalam lambung protein diubah menjadi pepton oleh enzim protease.
e.
Setelah makanan berada di dalam lambung sekitar enam jam maka makanan akan masuk ke dalam usus halus/intestinum yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum (usus duabelas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan
1.
lemak oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol
2.
protein oleh enzim pepsin menjadi pepton dan asam amino
3.
maltosa menjadi glukosa
4.
sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
5.
laktosa oleh laktase menjadi glukosa dan galaktosa
Glukosa dan asam amino diserap oleh pembuluh darah yang terdapat di dalam usus halus. Asam lemak dan gliserol diserap oleh pembuluh lymf dan masuk ke sistem pembuluh lymf yang akhirnya akan masuk ke dalam aliran darah.
Makanan yang tidak dapat dicerna atau sisa makanan dan selulosa, akan masuk ke dalam
f. Usus besar/usus tebal, di sini terjadi proses penyerapan air, dan pembentukan vitamin K oleh bakteri Escheria coli. Usus besar terdiri atas empat bagian yaitu caecum, colon, rectum dan saluran anus. Faeces (tinja) yang dibentuk akan didorong dengan gerak peristaltik ke poros usus/rectum. Defekasi (buang air besar) terjadi karena lambung dan usus yang berisi makanan merangsang usus tebal untuk melakukan defekasi.
Beberapa penyakit dapat menyerang alat pencernaan dan sistem pencernaan, di antaranya adalah; sariawan; sakit gigi; tukak lambung/ maag; radang hati/ hepatitis; diare, muntaber/ kolera, tipus; usus buntu/ apendisitis; wasir/ambeien.
Untuk menjaga kesehatan alat pencernaan dan sistem pencernaan makanan, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut: gosok gigi secara teratur sesudah makan dan sebelum tidur dengan menggunakan sikat gigi yang berbulu sedang dan pasta gigi; makan secara teratur dengan memperhatikan gizi dan jumlahnya; jangan biasakan makan terlalu kenyang atau terlalu lapar; kunyahlah makanan secara baik sebelum ditelan; jagalah kebersihan makanan dan minuman; jangan terlalu banyak minum dan makan makanan yang kandungan gulanya terlalu tinggi; hindari makanan yang terlalu asam; pada saat BAB (buang air besar) jangan dibiasakan mengedan ; makanlah makanan yang berserat tinggi seperti beras pecah, agar-agar, sayur-sayuran, dan buah-buahan ; cucilah tangan dengan sabun sebelum makan, dan setelah ke toilet.
4. Sistem Transportasi
Transportasi pada manusia dilakukan oleh darah, cairan lymf (getah bening) dan cairan intraseluler. Darah manusia terdiri atas dua bagian yaitu sel darah dan cairan darah. Sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (lukosit) dan keping pembeku darah (trombosit). 90% dari plasma darah terdiri atas air dan sisanya merupakan berbagai macam zat terlarut seperti protein, glukosa, asam amino, lemak, mineral, enzim, dan zat-zat lain, untuk jelasnya anda perhatikan gambar berikut :
Gambar 4.31.
Bentuk sel darah dan fungsinya
a. Alat peredaran darah terdiri dari :
1) Jantung, yang berfungsi sebagai pemompa darah agar dapat beredar ke seluruh tubuh. Jantung dibungkus oleh selaput perikardium. Jantung manusia mempunyai empat ruang. Bagian atas disebut serambi sedang bagian bawah disebut bilik. Keempat ruang adalah serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Antara serambi kiri dan bilik kiri terdapat katup bikupidalis, dan antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup trikupidalis. Pada aorta terdapat katup semilunaris untuk mencegah agar darah tidak kembali ke jantung.
Gambar 4.32.
Jantung manusia
b. Pembuluh darah, terdiri atas :
1) Arteri (pembuluh nadi) membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah arteri merupakan darah yang terpompa dari jantung oleh karena itu bila arteri terluka, maka darah akan mengalir dengan deras. Darah yang melalui arteri ini mengandung banyak oksigen dan sari makanan, sehingga warna darah pada arteri merah cerah. Dinding arteri tebal dan elastis, serta hanya mempunyai satu klep pada aorta. Arteri letaknya agak di dalam sehingga tidak tampak dari permukaan kulit. Pada beberapa bagian pada tubuh arteri terletak dekat permukaan kulit sehingga denyutnya dapat teraba, seperti di leher, pergelangan tangan dan pelipis.
2) Vena (pembuluh balik) membawa darah dari tubuh kembali ke jantung. Darah pada vena mengadung karbondioksida sebagai sisa pembakaran di sel, sehingga warna darah pada vena berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan darah yang terdapat pada arteri. Darah yang berasal dari bagian bawah tubuh, seperti kaki pada saat kembali ke jantung harus melawan gaya gravitasi bumi, oleh karena itu sepanjang vena terdapat banyak klep. Klep-klep ini mencegah agar darah yang sudah mulai naik ke atas tidak kembali lagi ke bawah. Vena terletak dekat dengan permukaan kulit dan berdinding tipis serta tidak elastis serta terlihat berwarna biru. Pada daerah otot yang sering bekerja vena akan terlihat menonjol. Pada daerah betis dan di sekitar rektum sering terjadi pelebaran vena yang disebut varises dan wasir.
3) Pembuluh kapiler (pembuluh darah rambut) merupakan tempat berlangsungnya pertukaran gas.
Pada manusia dikenal dua macam peredaran darah , yaitu :
a.
Peredaran darah besar, adalah peredaran darah yang mengedarkan darah dari jantung (bilik kiri) menjuju ke tubuh (aorta – arteri – arteriole – kapiler – venule -vena) kembali lagi ke jantung (serambi kanan).
b.
Peredaran darah kecil, adalah peredaran darah dari jantung (bilik kanan ) menuju paru-paru (areteri pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis) menuju ke jantung (serambi kiri).
Gambar 4.33.
Bagan peredaran darah manusia
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan alat peredaran darah, di antaranya adalah : sakit jantung ; tekanan darah tinggi dan tekanan darah rendah ; anemia (kurang darah); thalaselmia (kelainan darah); leukemia (kanker darah) ; atheroschlerosis (pengerasan pembuluh darah).
Untuk menjaga kesehatan alat peredaran darah, maka lakukanlah olahraga secara teratur ; hindari makan makanan yang mengandung banyak kolesterol dan lemak; aturlah diet untuk menghindari obesitas (kelebihan berat badan) ; selalu berpikir positif ; hindari kebiasaan merokok.
5. Sistem Pernapasan
Bernapas/respirasi adalah proses pembebasan energi kimiawi yang terdapat pada makanan menjadi energi yang diperlukan untuk hidup. Proses respirasi terdiri atas dua pengertian, yaitu :
a. Respirasi sel/respirasi internal, respirasi ini merupakan proses masuknya oksigen dari dalam darah ke jaringan (sel) dan keluarnya karbondioksida dari jaringan (sel) ke dalam darah. Oksigen yang masuk ke dalam sel akan digunakan untuk proses oksidasi yang menghasilkan energi. Proses respirasi berlangsung pada organ sel yang disebut mitokondria dan terjadi melalui empat tahap reaksi, yaitu :
1.
tahap glikolisis yaitu terjadi penguraian glukosa melalui beberapa tahap menjadi asam piruvat;
2.
tahap antara glokolisis dan siklus Krebs adalah terjadinya pelepasan karbondioksida dan asam piruvat membentuk senyawa asetat;
3.
tahap siklus Krebs disebut juga siklus asam sitrat, di mana asam asetat akan diubah menjadi karbondioksida;
4.
tahap sistem sitokrom yaitu hidrogen dari akseptor yang satu ditransfer kepada akseptor yang lain kemudian pada sitokrom dan akhirnya kepada oksigen membentuk air. Pada transfer tadi dihasilkan energi yang akan ditangkap oleh ADP menjadi ATP.
Dari empat tahap kejadian di atas, respirasi mempunyai persamaan kimia sebagai berikut :
C6H12O6 + 6 O2 6 CO2 + 6 H2O + Energi
b. Respirasi Eksternal
merupakan proses masuknya oksigen dari udara luar melalui alat pernapasan ke dalam darah dan keluarnya karbondioksida dan air dari darah ke alat pernapasan.
Dilihat dari proses pengambilan udara pernapasan, ada dua macam respirasi, yaitu :
1) pernapasan perut di mana prosesnya dimulai dari berkontraksinya otot diafragma sehingga diafragma mendatar dan rongga dada menjadi besar akibatnya tekanan udara di dalam paru-paru akan mengecil sehingga udara luar masuk ke dalam paru-paru (inspirasi).
Gambar 4.34.
Posisi diafragma ketika inspirasi dan ekspirasi
2) pernapasan dada adalah pernapasan yang prosesnya dimulai dari berkontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga tulang rusuk terangkat, akibatnya rongga dada membesar. Karena rongga dada membesar tekanan udara di dalam rongga dada menjadi mengecil, akibatnya udara luar akan masuk ke dalam paru-paru (inspirasi).
Beberapa penyakit yang sering menyerang paru-paru dan sistem pernapasan di antaranya adalah : batuk, radang tenggorokan, asma, flu, pilek, tbc, polip, kanker paru-paru, paru-paru basah, serak.
Untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapan, maka hindarilah berada pada tempat yang berdebu dan berudara kotor, bila sedang lelah dan kepanasan hindari minum minuman yang sangat dingin, makanlah makanan yang begizi seimbang, buatlah ventilasi dan pencahayaan yang baik pada rumah, jangan merokok, istirahat dan bekerja seimbang.
6. Alat Indera
Alat indera adalah alat tubuh yang digunakan untuk mengetahui dunia luar atau sering disebut sebagai reseptor (penerima rangsang). Reseptor bekerja karena ada jaringan saraf yang dibentuk oleh sel-sel saraf (neuron).
Gambar 4.35.
Sel Saraf
Sel saraf mempunyai bagian-bagian antara lain: badan sel, di dalam badan sel terdapt inti sel, dendrit atau serabut pendek untuk menrima rangasang, dan neurit/ akson/ serabut panjang untuk membawa rangsangan ke sel saraf lainnya.
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibagi menjadi :
a. Neuron sensorik yaitu saraf yang berfungsi membawa rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf.
b. Neuron motorik adalah saraf yang berfungsi untuk menghantarkan tanggapan terhadap rangsangan dari pusat susunan saraf ke efektor (otot).
c. Neuron konektor adalah saraf yang berfungsi menghubungkan antara neuron yang satu ke neuron yang lainnya.
d. Neuron adjustor adalah neuron yang berfungsi untuk menghubungkan neuron motorik dengan neuron sensorik.
Pada tubuh manusia terdapat duabelas pasang saraf otak, yaitu :
No. Saraf | Nama Saraf | Jenis Saraf | Organ yang Disarafi |
I | Olfactorius | Sensorik | Daerah hidung |
II | Opticus | Sensorik | Daerah mata |
III | Oculomotorius | Motorik | Ke otot bola mata |
IV | Trochlearis | Motorik | Ke otot bola mata |
V | Trigeminus | Campuran | Ke dan dari wajah dan gigi |
VI | Abducens | Motorik | Ke otot bola mata |
VII | Facialis | Campuran | Dari lidah ke dan otot wajah serta kelenjar ludah |
VIII | Acusticus | Sensorik | Dari telinga |
IX | Glossopharyngeus | Campuran | Ke dan dari pharynx, dari lidah dan ke kelenjar ludah |
X | Vagus | Campuran | Ke dan dari alat dalam |
XI | Acessorius | Motorik | Ke otot bahu |
XII | Hypoglosus | Motorik | Ke lidah |
Seperti halnya bagian tubuh yang lain, saraf juga dapat mengalami cedera. Cedera yang dialami oleh saraf biasanya karena benturan yang terlalu kuat pada otak dan pada tulang-tulang belakang yang dapat melumpuhkan kerja saraf, seperti terjepit di antara ruas-ruas tulang belakang. Sarafpun dapat mengalami kerusakan karena tekanan darah yang sangat tinggi, sehingga pembuluh darah pecah dan suplai makanan serta oksigen ke saraf menjadi terhambat, akibatnya saraf menjadi lumpuh. Saraf dapat pula terganggu karena stres atau ketidaksiapan mental dalam menghadapi sesuatu yang berhubungan dengan perasaan.
Untuk menjaga fungsi saraf antara lain dengan menjaga tulang-tulang pelindung saraf dari benturan yang sangat kuat. Diet yang baik akan menjaga kesehatan tekanan darah. Hiburan, yoga dan relaksasi dapat mengurangi stres. Bila mental atau tubuh merasa lelah, minumlah air untuk merelaksasikan fisik dan mental.
Adapun alat-alat indera yang ada pada tubuh manusia antara lain:
a. Indera Pengecap
Indera pengecap terletak pada papila atau tonjolan-tonjolan pada lidah. Pada lidah terdapat tiga macam papila yaitu filiformis atau papila benang yang terdapat merata di lidah bagian depan, fungiformis atau papila jamur terdapat pada tepi dan ujung lidah, serta circumvalata atau papila melingkar yang terdapat pada pangkal lidah.
Pada papila terdapat puting pengecap yang terdiri atas sel penyokong dan pengecap. Puting pengecap rasa manis (rangsang berupa gugus OH-), terdapat pada ujung lidah. Puting pengecap rasa pahit (rangsang berupa alkoloid) terdapat pada pangkal lidah. Puting pengecap rasa asin (rangsang berupa Na+, K+, dan lain-lain) terdapat pada bagian depan lidah.
Gambar 4.36.
Indera pengecapan manusia
Cara kerja indera pengecap adalah pada saat kita makan, rangsang cita rasa makanan akan diterima oleh sel rambut yang terdapat pada puting pengecap yang terdapat pada sensorik saraf otak VII dan IX ke otak, kemudian tanggapan akan diberikan pada motorik saraf otak VII dan IX ke lidah, sehingga lidah bereaksi atau mempersepsikan sebagai rasa manis, pahit, asam, atau kecap lainnya.
Selain sebagai indera pengecap, lidah juga membantu dalam pelafalan kata dan dapat merasakan tekanan, panas serta dingin. Agar lidah kita terjaga kesehatannya maka, saat menggosok gigi, gosok pula lidah untuk menghindari berkumpulnya kuman di lidah. Makanlah makanan yang mengandung vitamin C.
Kegiatan
Tujuan :
Mengetahui lokasi daerah pengacap pada lidah
Alat dan Bahan
larutan gula
larutan garam
larutan asam
larutan pahit
4 buah kuas
Cara Kerja
1.
Lakukan oleh 2 orang, si A dan si B
2.
Bersihkan lidah si A dengan kain lap yang bersih, kemudian minta untuk menjulurkan lidahnya.
3.
Masukan kuas ke dalam larutan gula, dan oleskan ke permukaan lidah si A,
4.
Perhatikan bagian lidah yang dapat merasakan larutan gula (rasa manis).Catat pada buku.
5.
Minta si A untuk berkumur setiap selesai merasakan satu rasa.
6.
Lakukan berikutnya untuk larutan garam, larutan asam, dan larutan pahit, dengan kuas yang berbeda.
7.
Lakukan percobaan yang sama berikutnya dengan si B
Untuk lebih memahami pembahasan di atas, cobalah jawab pertanyaan di bawah ini :
1.
Sebutkan bagian lidah yang peka terhadap rasa manis, asin, asam, dan pahit.
2.
Bandingkan hasil pengamatan pada A dan B Apakah keduanya memiliki daerah pengecapan yag sama ?
Agar memiliki pemahan dari pertanyaan tersebut, anda perhatikan rambu-rambu jawaban berkut :
1.
Pada papila lidah terdapat puting pengecap yang terdiri atas sel penyokong dan pengecap. Puting pengecap rasa manis (rangsang berupa gugus OH-), terdapat pada ujung lidah. Puting pengecap rasa pahit (rangsang berupa alkoloid) terdapat pada pangkal lidah. Puting pengecap rasa asin (rangsang berupa Na+, K+, dan lain-lain) terdapat pada bagian depan lidah. Puting pengecap rasa asam (H+ dan lain-lain) terdapat pada bagian samping lidah.
2.
Kepekaan puting pengecapan pada setiap orang sama.
b. Indera Pembau
Indera pembau terletak pada rongga hidung bagian atas. Indera pembau terdiri atas sel penyokong dan sel pembau. Rangsang pada indera ini berupa gas.
Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor yang terletak pada epitel olfaktori di dalam rongga hidung, setiap udara yang masuk ke dalam hidung senantiasa melalui bagian ini. Indera bau dan kecap, saling berhubungan dan bekerjasama. Indera penciuman menerima stimulus dalam bentuk gas. Sementara untuk indera penciuman berupa ciaran atau larutan yang menempel pada permukaan lidah.
Gambar 4.37.
Indera Pembau
Cara kerja indera pembau adalah rangsangan berupa gas diterima oleh sel saraf pembau pada hidung. Rangsangan ini lalu dibawa oleh saraf otak I ke cortex otak/ pusat pembau primer yang dihubungkan ke pusat lain misalnya pusat muntah, pusat nikmat, dan lain-lain yang lalu dibawa ke efektor sehingga muncul tanggapan.
Hidung perlu dijaga kesehatannya dengan menghindari tempat yang berdebu dan berudara kotor atau menggunakan masker serta bersihkan hidung pada saat mandi. Pada hidung terdapat pula saraf yang harus dilindungi, sehingga hidung perlu dijaga dari benturan dan cedera sehingga fungsi indera pembau menjadi rusak.
Mungkin kehilangan indera pembau tidak terlalu merisaukan, tetapi indera pembau dapat menjaga tubuh dari sesuatu yang bersifat fatal. Alkohol, spiritus, bahan bakar gas cair (elpiji), minyak tanah, bensin,solar, dan lain-lain diberi bau khas untuk menghindari kecelakaan yang diakibatkan oleh bahan-bahan tadi. Demikian juga dapat membaui bahan yang terbakar ada manfaatnya.
c. Indera Pendengaran
Gambar 4.38.
Telinga manusia
Telinga manusia terdiri atas :
1.
Telinga luar yang terdiri dari daun telinga yang tersusun atas tulang rawan, saluran telinga/ liang telinga yang mempunyai kelenjar sebasea (kelenjar minyak).
2.
Telinga tengah (rongga tympani) yang tersusun atas tiga tulang pendengaran yaitu martil (maleus), landasan (incus), dan sanggurdi (stapes), serta tuba eustachius yaitu saluran yang menghubungkan antara telinga tengah dan farinks yang berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara luar dengan udara dalam telinga luar.
3.
Telinga bagian dalam yang di dalamnya terdapat rumah siput (cochlea) yang terdapat dalam tulang karang berupa saluran berbentuk setengah lingkaran. Di dalam rumah siput terdapat sel corti yang merupakan sel indera pendengaran. Tiap sel corti hanya dapat dirangsang oleh getaran dengan frekuensi teretntu. Saraf-saraf pendengaran meneruskan rangsang yang diterima sel corti ke otak. Rumah siput dibagi menjadi tiga bagian oleh selaput Reisner dan selaput dasar, yaitu scala vestibule dan scala tympani. Keduanya berisi cairan lymf. Scala media/ saluranm siput berisi cairan endopimf, dan pada tangga belakang berisi periplimf yang berbatasan dengan telinga tengah dan tingkap bulat.
Cara kerja indera pendengaran adalah sebagai berikut: Bila sanggurdi bergetar karena ada bunyi dari luar, getaran akan diteruskan oleh selaput jendela lonjong, perilimf tangga belakang dan akhirnya selaput jendela mundur. Getaran yang dibawa perilymf ini menyebabkan sel corti yang berfrekuensi sama dirangsang, lalu bergerak ke atas menyentuh atap, rangsang kemudian diteruskan ke saraf pendengaran di otak.
Orang yang tidak dapat mendengar dinamakan tuli. Ada dua macam tuli, yaitu tuli kondusif karena adanya gangguan transmisi suara di cochlea. Tuli saraf disebabkan oleh adanya kerusakan pada organen corti, saraf otak VIII maupun cortex otak.
Alat keseimbangan berupa utriculus, sacculus, dan 3 canalis semicircularis dihubungkan dengan saraf otak ke VIII.
Untuk menjaga kesehatan telinga maka, jangan membersihkan telinga dengan menggunakan benda-benda keras, hindari mendengarkan musik dari walkman, radio, atau diskman dengan volume yang tinggi; tutuplah telinga dengan pelindung bila berada di tempat yang terlalu berisik; hindari masuknya air ke dalam lubang telinga.
d. Indera Peraba Pada Kulit
Indera peraba pada kulit disebut tango reseptor. Kulit terbagi menjadi dua lapisan yaitu epidermis dan dermis.
Pada kulit terdapat reseptor yang berupa
1.
ujung-ujung saraf bebas;
2.
ujung saraf berbenjol (duskus Merkel dan Ruffini);
3.
ujung saraf yang diselubungi kapsul jaringan ikat (corpus Meisner, Paccini, dan Krause).
Setiap reseptor hanya menerima satu jenis rangsangan saja, berupa :
1.
rasa sakit (nyeri), yang reseptornya berupa dendrite bebas;
2.
rasa panas dan dingin, reseptornya berupa Corpus Meisner, Duskus Merkel, dan Corpus Ruffini;
3.
rasa tekanan yang reseptornya berupa Corpus Paccini, Ruffini, dan Krause.
Gambar.4.39.
Kulit pada Manusia
Kulit berfungsi untuk melindungi tubuh bagian dalam dari udara panas dingin, kuman penyakit, dan racun.
Untuk menjaga kesehatan kulit maka hindari panas dari terik matahari secara langsung, gunakan payung atau topi, bila terluka segera beri obat antiinfeksi dan tutup, mandi dan keramas secara teratur dengan air bersih serta shampo minimal dua kali seminggu, makan sayur dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A dan C. Jangan menggunakan sabun mandi, handuk dan pakaian berganti-gantian dengan orang lain.
e. Indera Penglihatan
Gambar 4.40.
Bola Mata
Alat penglihatan adalah mata yang rangsangannya berupa cahaya. Pada mata ditemukan adanya :
1. Alat tambahan mata atau pelindung mata, yang terdiri atas :
a.
alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya , debu, dan keringat;
b.
kelopak mata berupa lipatankulit yang merupakan lipatan kulit yang merupakan tirai bola mata. Kelopak mata ini terdiri ayas conjunctiva, kelenjar Meibow, lapisan tarsal, jaringan ikat, dan kulit luar.
c.
Kelenjar air mata atau apparatus lacrimaris, merupakan kelenjar sekresi yang terdiri atas kelenjar lacmiral, ductus lacrimalis, canalis lacrimalis, dan ductus nassolacrimalis. Pengeluaran air mata dirangsang oleh zat kimia, debu, sentuhan, emosi, dan sebagainya.
2. Bola mata, yang terbagi menjadi tiga lapisan dari luar ke dalam berturut-turut adalah tunica fibrosa, tunica vaculosa, dan tunica nervosa. Bola mata terletak pada rongga mata yang dipegang oleh tiga pasang otot yaitu otot mata lurus atas bawah, otot mata lurus luar dalam, dan otot mata samping atas serta samping bawah serta sebuah otot lingkar.
Pada saat kita melihat benda, maka bayangan benda di retina terbalik dan diperkecil. Banyak sedikitnya cahaya yang masuk diatur oleh pupil dan iris. Bila cahaya cukup kuat, maka pupil akan mengecil dan iris akan melebar.
Retina terdiri atas sel yang berpigmen atas sel yang berpigmen, sel penerima rangsang dan sel saraf penglihat. Sel penerima rangsang cahaya terdiri atas sel kerucut (conus/cone) yang akan menerima rangsang cahaya yang kuat. Sel batang (rod) akan menerima rangsang cahaya dalam keadaan gelap. Sel batang dapat menerima rangsang bila ada rodopsin.
Beberapa penyakit yang sering menyerang mata adalah rabun ayam, trachom, katarak, dan radang mata. Kelainan yang sering terjadi pada mata adalah juling, myop, hipermetrop, dan astigmatisme. Untuk menjaga kesehatan mata, maka makanlah sayur-sayuran segar yang berwarna hijau, buah-buahan yang berwarna oranye atau kuning karena banyak mengandung vitamin A. Bila membaca gunakanlah penerangan yang cukup, jangan terlalu lama bermain game dengan pesawat televisi atau monitor komputer kecuali memakai kaca mata anti radiasi atau layar pelindung, aturlah jarak antara televisi dengan penonton minimal dua setengah kali diagonal televisi, jangan bekerja dengan menggunakan komputer tanpa penerangan lampu (di ruang gelap). Hindari memandang matahari secara langsung, gunakan kacamata pelindung atau payung pada siang hari.
Rangkuman
Tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terorganisasi dengan sangat baik Dimulai dengan satuan terkecil yang disebut sel. Sel-sel bekerjasama membentuk jaringan. Jaringan-jaringan bekerja sama membentuk organ. Organ-organ bekerjasama membentuk sistem organ. Sistem organ bekerja sama membentuk tubuh manusia. Sistem rangka dibentuk oleh tulang-tulang yang bertugas untuk menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot, memberi bentuk tubuh, melindung organ tubuh bagian dalam, pembentuk sel darah, serta merupakan alat gerak pasif. Sistem otot membantu sistem rangka sebagai alat gerak aktif, selain itu, sistem otot juga berfungsi sebagai pengisi tubuh. Sistem pencernaan bertugas melaksanakan pengolahan makanan dari bahan makanan menjadi sari-sari makanan yang siap dimanfaatkan oleh tubuh untuk mendukung aktivitas hidup yang lain. Sari-sari makanan tersebut kemudian diedarkan oleh sistem transportasi dengan menggunakan darah, cairan lymf, dan cairan intraseluler. Melalui sistem transportasi ini, akhirnya sari-sari makanan dan oksigen sampai ke seluruh bagian tubuh manusia. Setelah sampai diseluruh tubuh, maka sari-sari makanan tersebut akan dibebaskan energinya untuk dipergunakan bagi aktivitas kehidupan, selain dipergunakan juga untuk bahan pertumbuhan. Prosesnya pembebasan energi kimia pada bahan makanan menjadi energi yang diperlukan untuk aktivitas tubuh, disebut respirasi atau pernafasan, dan secara keseluruhan di dukung oleh sistem pernafasan. |
Tes Formatif 3
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat
1. Tulang yang kita miliki umumnya bersifat keras karena adanya ....
A. sel-sel tulang
B. garam-garam kalsium
C. kolagen
D. fibrosa
2. Salah satu fungsi tulang adalah tempat pembentukan sel darah. Sumsum kuning yang berhubungan dengan pembentukan sel darah terdapat pada tulang ....
A. tulang rusuk
B. tulang lengan atas
C. tulang belikat
D. tulang ruas jari
3. Otot merupakan alat gerak manusia bersama-sama dengan tulang. Otot merupakan alat gerak aktif karena memiliki kemampuan untuk ....
A. menanggapi rangsang
B. berkontraksi dan berelaksasi
C. membebaskan energi
D. merestitusi dan meregenerasi
4. Pencernaan yang berlangsung secara kimiawi di dalam tubuh manusia dibantu oleh .....
A. gigi
B. hormon
C. enzim
D. asam lambung
5. Saluran pencernaan makanan yang merupakan tempat berlangsungnya proses penyerapan sari makanan adalah .....
A. lambung
B. kerongkongan
C. anus
D. usus halus
6. Bagian dari darah yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh adalah .....
A. sel darah putih
B. sel darah merah
C. trombosit
D. cairan darah
7. Sel saraf yang berfungsi untuk membawa rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf adalah .....
A. sensorik
B. motorik
C. konektor
D. ajustor
8. Kelainan mata yang terjadi karena jarak retina ke lensa mata terlalu dekat disebut.....
A. astigmat
B. presbiop
C. hipermetrop
D. miop
9. Saraf otak yang bersifat sensorik, dan bertugas membawa rangsang dari telinga ke pusat susunan saraf adalah .....
A. opticus
B. olfactorius
C. facialis
D. acusticus
10. Dilihat dari tempat, pencernaan makanan pada manusia berlangsung secara .....
A. ekstrasel
B. intrasel
C. mekanik
D. kimiawi
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 3 yang terdapat pada bagian akhir Unit ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakanlah rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Subunit 3.
Rumus:
Jumlah jawaban Anda yang benar
Tingkat penguasaan = X 100%
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai :
90 – 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 – 79% = cukup
< 70% = kurang
Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat melanjutkan dengan Unit selanjutnya. Selamat untuk Anda ! Tetapi apabila tingkat penguasaan Anda masih di bawah 80%, Anda harus mempelajari kembali Subunit 3 terutama bagian yang belum Anda kuasai.
Kunci Jawaban Tes Formatif
Tes Formatif 1
1.
D Geotropi positip merupakan gerakan bagian tumbuhan menuju pusat bumi
2.
B Akar adventif merupakan akar yang tumbuh dari bagian akar dewasa
3.
A Batang tanaman jagung struktur ikatan pembuluhnya tidak beraturan
4.
C Pertumbuhan jaringan pada kecambah akan terhambat bilamana ada cahaya
5.
B Pada bagian belakang ujung akar sebelah dalam masih berlangsung pembelahan sel sehinga tumbuh lebih cepat.
6.
C Umunya akar tumuhan monoktil merupakan akar serabut
7.
A Penyerbukan merupakan proses menempelnya serbuk sari kepada kepala putik
8.
D Bakal biji merupakan tempat meleburnya kepala serbuk sari yang berisi sel jantan pada ovum
9.
C Malam hari umumnya tumbuhan melakukan proses respirasi yang banyak memerlukan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida
10. A Ovulum merupakan penghasil serbuk sari pada tanaman gimnospermae
Tes Formatif 2
1.
B Ikan paus termasuk ikan bertulang rawan memiliki ciri morfologi, mulut terletak di bagian bawah, tidak mempunyai tutup insang serta sirip ekor asimetris bilateral.
2.
D Dua sifat pada hewan chordata adalah mempunyai notochord pada fase embrio dan sumsum tulang belakang
3.
C Ikan cucut bernapas dengan insang
4.
C Klas mamalia berdarah panas (suhu tubuh dapat menyesuaikan dengan lingkungan)
5.
A Ikan paus termasuk hewan yang menyusui
6.
C Cocor bebek (platipus) termasuk kepada hewan mamalia, karena menysui anaknya
7.
A Ciri khas ordo marsuphilia adalah pada waktu lahir perkembangan anaknya belum sempurna, setelah dewasa dipindahkan ke dalam kantung tubuhnya.
8.
C Myriapoda memeiliki jumlah kaki tiga pasang
9.
C Hyrudo medicinalis meruapakan sejenis lintah yang dapat engisap darah. Mengisap darahnya banyak dimanfaatkan dalam prosespengobatan medis.
10. B Penyakit kaki gajah disebabkan oleh penyumbatan pembuluh lymph oleh cacing, sehingga anggota gerak tubuh bawah menjadi bengkak
Tes Formatif 3
1.
C Kolagen merupakan matrik tulang yang membuat tulang menjadi keras
2.
B Tulang lengan atas merupakan tempat sumsum kuning diproduksi
3.
C Otot termasuk kepada alat gerak aktif karena dapat menghasilkan energi
4.
C Enzim sangat berperan dalam pencernaan secara kimiawi dalam tubuh
5.
D Usus halus (doodenum, jejenum dan ileum) merupakan tempat berlangsungnya proses penyerapan zat makanan
6.
B Sel darah merah (erithrocyt) berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan oksigen
7.
A Saraf sensorik berfungsi untuk membawa rangsangan (impuls sensoris) dari receptor menuju pusat saraf.
8.
D Miop merupakan gangguan visual karena jarak retina dengan lensa terlalu dekat
9.
D Saraf acusticus merupakan saraf otak Ke VIII membawa rangsang dari telinga ke pusat pendengaran di otak
10. B Pencernaan makanan manusia berlangsung di dalam sel (intrasel)
Daftar Pustaka
Campbell, N.A. (1993). Biology, Third Edition. Redwood City: Benyamin Cumming Publishing Company.
Jumhana, N. 2006. Konsep Dasar Biologi. Bandung: UPI PRESS
Sri, Y.M. 2006, Konsep Dasar IPA. Bandung : UPI PRESS
Glosarium
Pseudopodia : alat gerak berupa kaki palsu karena bentuk alat geraknya tidak tetap.
Stream line : merupakan gurat sisi pada tubuh ikan yang berfungsi untuk mengurangi tekanan air.
Hibernasi : perilaku hewan tertentu tidur sepanjang musim dingin atau menguburkan diri dalam pasir atau lumpur pada musim kemarau panjang
Neuron sensorik : yaitu saraf yang berfungsi membawa rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf.
Neuron motorik : adalah saraf yang berfungsi untuk menghantarkan tanggapan terhadap rangsangan dari pusat susunan saraf ke efektor (otot).
Osteoporosis : yaitu penyakit yang menyebabkan massa tulang berkurang, sehingga terjadi pengeroposan pada tulang ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar